"Smelter ini mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn," kata Direktur Utama Timah Achmad Ardianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan smelter TSL Ausmelt Furnace di Muntok, dilansir Antara, Kamis 20 Oktober 2022.
Ia mengatakan investasi pembangunan smelter TSL Ausmelt Furnace yang mencapai Rp1,2 triliun berasal dari anggaran capital expenditure (capex) perusahaan, untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah.
Baca juga: Jokowi: Smelter Baru PT Timah Bentuk Keseriusan Pemerintah Lakukan Hilirisasi! |
"Saat ini tantangan industri pertambangan timah yaitu ketersediaan biji timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah terbatas," ujarnya.
Menurut dia, sistem kerja TSL Ausmelt Furnace ini dilaksanakan dengan proses otomasi dengan sistem kontrol, sehingga bisa mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja dan juga efektivitas kerja dengan teknologi pengolahan timah yang lebih modern.
"Smelter TSL Ausmelt Furnace akan mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah dengan kapasitas produksi 40 ribu ton crude tin per tahun atau 35 ribu metrik ton ingot per tahun," jelasnya.
Ia juga menyebutkan pembangunan smelter ini merupakan salah satu proyek strategis dari induk BUMN tambang, MIND ID. Direncanakan proyek ini akan mulai di commisioning kan pada kuartal IV-2022.
"Kami berharap dengan adanya smelter baru ini tidak hanya mendorong hilirsasi timah, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan lebih besar di lingkungan operasional perusahaan milik negara ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News