Presiden Joko Widodo. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo. FOTO: Biro Pers Sekretariat Presiden

Jokowi: Smelter Baru PT Timah Bentuk Keseriusan Pemerintah Lakukan Hilirisasi!

Antara • 20 Oktober 2022 12:49
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut smelter baru yang dimiliki PT Timah Tbk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi. Upaya tersebut diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia di masa-masa yang akan datang.
 
"Hari ini saya melihat smelter baru yang dimiliki oleh PT Timah. Ini menunjukkan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah. Nikel sudah, timah, bauksit," kata Presiden Jokowi, di smelter Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk yang berlokasi di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, dilansir dari Antara, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian bijih tambang milik PT Timah Tbk tersebut direncanakan selesai dibangun pada November 2022.

"Ini semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November, yang kita harapkan pergerakan hilirisasi di timah akan segera mengikuti seperti yang kita lakukan di nikel. Tetapi kita belum berhitung kapan akan kita setop untuk ekspor bahan mentah timah," ungkap Presiden Jokowi.
Baca: Penyakit Gagal Ginjal Akut pada Anak Dikover BPJS Kesehatan

Namun, Presiden Jokowi menyebut, pemerintah masih menghitung kapan akan benar-benar menghentikan ekspor bahan mentah, termasuk timah.
 
"Perlu kita hitung semuanya sehingga nanti semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan, tetapi sekali lagi hilirisasi bahan-bahan tambang itu memang harus kita hentikan dan semuanya masuk ke industrial downstreaming semuanya masuk ke hilirisasi karena nilai tambahnya ada di situ, added value-nya ada di situ," jelas Jokowi.
 
Dengan peningkatan nilai tambah tersebut, ia berharap dapat membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya. "(Kapan dihentikan ekspor bahan mentah) baru dihitung, akan kita setop. Kapan? baru kita hitung. Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya akan saya umumkan setop misalnya tahun depan atau setop tahun ini bisa terjadi," ucapnya.
 
"Saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter baik nilai BUMN maupun nilai swasta harus kita kalkulasi semuanya," tambah Jokowi.

 
Proyek smelter Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk sudah dimulai sejak 2019 dengan kemajuan sekitar 97,33 persen. Smelter tersebut ditargetkan dapat meleburkan konsentrat bijih timah dengan kadar 40 persen (low grade). Proses peleburan tersebut lebih cepat dengan efisiensi 25-34 persen dibandingkan dengan smelter saat ini.
 
Selain lebih efisien, smelter ini diharapkan dapat menghasilkan timah kadar yang lebih rendah dibandingkan dengan timah aluvial yang ada saat ini sehingga dapat memperkuat eksplorasi di tambang primer.
 
Biaya pembangunan smelter tersebut mencapai sekitar USD80 juta atau setara Rp1,2 triliun dengan kapasitas 40 ribu ton crude tin per tahun. Produksi bijih timah PT Timah pada semester I-2022 tercatat sebanyak 9.901 Metrik Ton (MT) atau turun 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 11.457 MT.
 
Sedangkan produksi logam timah di periode ini juga turun sebesar 26 persen menjadi 8.805 MT dari periode enam bulan pertama 2021 sebesar 11.915 MT. Sementara penjualan logam timah tercatat sebesar 9.942 MT atau turun sebesar 21 persen dibandingkan dengan periode enam bulan pertama 2021 sebesar 12.523 MT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan