Presiden terpilih Prabowo Subianto. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Presiden terpilih Prabowo Subianto. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.

Pelaku Usaha Harap Calon Menteri Prabowo Profesional Meski dari Partai

M Ilham Ramadhan • 15 Oktober 2024 11:18
Jakarta: Pelaku usaha berharap agar calon-calon menteri di pemerintahan Prabowo Subianto lebih mengedepankan figur yang profesional, pengalaman leadership, semangat kolaboratif, mumpuni pada bidang yang dipimpinnya, dan jauh dari sifat ego sektoral.
 
Sekalipun merupakan perwakilan partai politik (parpol), pebisnis berharap nantinya para menteri yang dipilih tetap mengedepankan profesionalisme. Dengan begitu, diharapkan pengabdiannya saat menjadi menteri ditujukan sepenuhnya untuk rakyat dan bukan pada partai politiknya.
 
"Presiden (terpilih) Prabowo harus selektif dalam memilih anggota kabinetnya, terlebih Kementerian yang menangani perekonomian. Diperlukan tim kabinet yang berpengalaman mengingat perekonomian global dan nasional sedang tidak baik-baik saja," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang melalui keterangan pers, Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut dia, diperlukan menteri yang mampu bekerja sama, menciptakan strategi dan terobosan baru menghadapi dinamika perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Pelaku usaha juga berharap ketika nama-nama menteri diumumkan mendapat respons yang positif dari pasar keuangan, indikatornya misalnya IHSG dan nilai tukar mata uang rupiah menguat.
 
Selain itu, tim ekonomi kabinet baru Prabowo-Gibran diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global dengan memperkuat potensi ekonomi nasional.
 
Dunia usaha merespons positif masuknya sejumlah menteri lama yang akan bergabung di kabinet Prabowo-Gibran, yang sudah teruji dan memiliki kinerja yang baik di bidangnya seperti Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan beberapa nama lainnya.
 
Baca juga: Sentimen Sri Mulyani Dorong Penguatan Rupiah, Kok Bisa?
 

Gerak cepat respons dinamika ekonomi global


Sarman mengatakan, pelaku usaha berharap para menteri nantinya dapat bergerak cepat merespons dinamika ekonomi global dan nasional seperti antisipasi perlambatan perdagangan dan investasi lintas negara dan pergerakan modal antarnegara.
 
Kemudian para menteri di bidang ekonomi juga diharapkan mampu segera mengatasi persoalan dalam negeri seperti pengendalian deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir, turunnya daya beli masyarakat, angka pengangguran yang saat ini menembus 7,2 juta, penduduk miskin yang sampai Maret 2024 di angka 9,03 persen setara 25,33 juta orang dan pertumbuhan ekonomi 2024 yang ditargetkan di angka lima persen.
 
"Target pertumbuhan ekonomi triwulan III dan IV 2024 diharapkan berada di angka lima persen, mengingat pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 sebesar 5,05 persen dan triwulan I 2024 sebesar 5,11 persen," tutur Sarman.
 
Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mewajibkan belanja pemerintah dan BUMN mengutamakan produk dalam negeri juga diharapkan tetap dilanjutkan. Itu supaya belanja negara tersebut akan berputar dalam negeri untuk meningkatkan produktivitas berbagai industri dan UMKM di seluruh Indonesia.
 
Menyoal jumlah kabinet yang gemuk dan diperkirakan 46 pos kementerian, kata Sarman, itu sepenuhnya dapat dipahami pelaku usaha selama keputusan tersebut memang dirasa perlu oleh presiden terpilih.
 
"Dengan catatan, jangan sampai memperpanjang mata rantai birokrasi yang memperlambat pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Dunia usaha berharap kabinet Prabowo-Gibran adalah kabinet yang kompak, serasi, sevisi, searah dan jauh dari praktik korupsi," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan