Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III-2022 tercatat sebesar 1,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal yang sama diperkirakan terjadi pada kuartal IV-2022.
Selain itu dari sisi penjualan, pertumbuhan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III-2022 tetap kuat yang tumbuh sebesar 13,58 persen (yoy) pada kuartal III-2022. Sementara itu Indeks Permintaan Properti Komersial untuk kategori sewa pada kuartal III-2022 juga tumbuh sebesar 16,19 persen (yoy).
Marketing Manager Vimala Hills Ferdynand Sadrach mengatakan, minat konsumen terhadap Vimala Hills meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan mental. Bahkan permintaan untuk salah satu proyek milik APLN ini meningkat saat pandemi covid-19 melanda.
"Kluster Everest misalnya kini terjual 95 persen dari total 53 unit, yang mengindikasikan minat tinggi masyarakat terhadap produk properti dengan nuansa resort dan menyatu dengan alam," kata Ferdynand dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2022.
Saat ini Vimala Hills telah melakukan serah terima villa kluster Everest kepada konsumen sesuai dengan waktu yang ditentukan. Realisasi ini merupakan komitmen pengembang dalam menghadirkan hunian tepat waktu dengan kualitas yang baik, di tengah situasi yang dinamis dan penuh tantangan.
Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya mengatakan, penyelesaian proyek properti dan serah terima unit tepat waktu merupakan prinsip perusahaan yang diimplementasikan di seluruh unit bisnis. Menurutnya, kepuasan dan kepercayaan pelanggan merupakan prioritas utama perusahaan.
"Antusiasme masyarakat terhadap produk-produk yang kami kembangkan dan baru diluncurkan sangat luar biasa sehingga merupakan kewajiban kami untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyebut, Agung Podomoro akan terus memperkuat strategi dengan terus adaptif dan inovatif, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan properti berkualitas. Serah terima ini akan meningkatkan trust tinggi terhadap Agung Podomoro dan memberikan nilai optimal bagi penghuninya.
Secara investasi jangka panjang, Agung menjelaskan, Vimala Hills menguntungkan karena villa tidak hanya dijadikan hunian, tetapi juga dapat disewakan. Apalagi di Vimala Hills rata-rata kenaikan nilai sewa villa sebesar 8-10 persen per tahun dengan kenaikan nilai aset properti berkisar antara 15-20 persen setiap tahunnya.
Baca juga: Mobilitas Masih Rendah, Perputaran Uang Nataru Tahun Ini Masih di Bawah Prapandemi |
Konsumen dapat memiliki properti di Kluster Everest dengan harga mulai dari Rp3 miliar. Selain itu, Ferdynand mengatakan, kluster Everest merupakan villa yang didesain dengan ruang yang lebih lega yakni dua lantai dan tiga kamar tidur. Villa ini juga memiliki area dapur yang luas, ruang tamu, serta garasi untuk dua mobil.
"Secara eksklusif kami juga menyiapkan premium dan private clubhouse khusus untuk kluster Everest untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan keluarga, sehingga penghuninya mendapatkan kemudahaan untuk menikmati fasilitas untuk rekreasi dan hiburan dekat dengan villa," katanya.
Pengembangan Vimala Hills akan terus dilanjutkan dengan membangun kluster lainnya. Saat ini pengembang tengah mengembangkan Kluster Himalaya yakni Himalaya Peak yang terdiri dari lima villa saja, termasuk juga mempersiapkan kluster terbaru yakni Kintamani sebanyak 26 unit yang akan segera dipasarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News