Untuk mempertahankan kinerja sektor industri, pemerintah memandang bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) industri sebagai subjek pembangunan ekonomi dan tidak terpisahkan dari proses produksi. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM industri akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Melalui keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman para pekerja industri akan berkontribusi pada kualitas produk, efisiensi produksi, dan daya saing perusahaan,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Masrokhan dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2023.
Unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin diharapkan menjawab tantangan pengembangan SDM Industri sekaligus sebagai strategi dalam pengembangan industri nasional. Saat ini, ada sembilan SMK, 11 Politeknik, dan dua Akademi Komunitas yang tersebar di 12 provinsi sebagai unit pendidikan vokasi.
“Unit pendidikan tersebut diminati oleh masyarakat, ditandai dengan 31.050 pendaftar pada tahun 2022, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 27.203 pendaftar,” jelas Masrokhan.
Baca juga: Ini yang Bisa Buat Industri Kecil Menengah RI Berdaya Saing |
Siapkan SDM industri
Tahun ini, Kemenperin menyelenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) yang keempat. Penerimaan mahasiswa baru melalui Jarvis untuk Politeknik dan Akademi Komunitas diharapkan dapat menjaring 4.053 mahasiswa baru sedangkan Jarvis SMK akan menampung 2.399 siswa.Jarvis terdiri dari tiga jalur pendaftaran, yaitu Jarvis Mandiri yang diadakan oleh unit pendidikan masing-masing, Jarvis Prestasi untuk seleksi bagi siswa berprestasi, dan Jarvis Bersama yang diselenggarakan secara serentak bagi seluruh unit pendidikan Kemenperin.
“Untuk Jarvis Bersama, semua proses dilakukan secara daring melalui situs jarvis.kemenperin.go.id. Pendaftaran dimulai dari 10 April sampai dengan 19 Mei 2023,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Emmy Suryandari.
Unit pendidikan Kemenperin telah menerapkan best practice pendidikan vokasi melalui pendidikan sistem ganda (dual system), yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara berimbang, baik di kampus maupun di industri.
"SMK dan kampus Kemenperin juga memiliki kerja sama dengan industri baik dalam penyelenggaraan pendidikan dan magang bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Selain itu, terdapat kerja sama internasional seperti dengan Jerman, Belanda, Swiss, Singapura, Kanada, dan Australia," papar Emmy.
Selanjutnya, unit pendidikan Kemenperin dilengkapi dengan peralatan, laboratorium, workshop standard industri dan teaching factory (pabrik dalam sekolah). Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor industri, sehingga lulusan dapat langsung beradaptasi saat terjun ke industri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News