Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, aplikasi dari KLHK ini jauh bisa lebih dipercaya dibandingkan lainnya, yang justru punya agenda terselubung dalam penyampaian informasi kualitas udara Jabodetabek.
"Untuk mengetahui kondisi polusi udara di wilayah Indonesia, khususnya di Jabodetabek, bisa mengakses aplikasi bernama ISPUNet dari KLHK. Melalui aplikasi ISPUnet kita bisa mengetahui kondisi kualitas udara setiap saat," ucap Agus dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 September 2023.
Meskipun diakui Agus, ISPUNet masih belum sempurna lantaran di wilayah DKI Jakarta hanya enam titik pemantauan. Namun, ISPUNet sudah dapat diandalkan karena sudah berstandar nasional.
"ISPUNet sudah bisa diandalkan tanpa harus membeli teknologi impor yang mahal namun belum mendapatkan sertifikat SNI dan kandungan TKDN yang rendah," ketus Agus.
Baca juga: Kajian CREA soal Polusi Udara Jakarta Dikritisi |
Bantah kerugian negara akibat PLTU
Di sisi lain, Agus juga membantah kajian organisasi Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) tentang kerugian negara akibat pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Dalam studinya, CREA mengungkapkan PLTU di sekitar DKI Jakarta berpotensi merugikan negara hingga sebanyak USD960 juta atau setara dengan Rp14,7 triliun per tahunnya. Agus menegaskan, studi tersebut tidak berdasar.
"Berita ini menyesatkan bagi awam yang tidak melek penggunaan teknologi satelit," sebut dia.
Agus mengatakan, CREA terlalu memaksakan penyebab buruknya kualitas udara di Jabodetabek karena PLTU. Bahkan berulang kali CREA menyinggung hal tersebut.
"Padahal pemerintah dalam Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) sudah mengatakan bahwa penyebab buruknya udara di Jabodetabek adalah karena kendaraan bermotor, bukan PLTU," jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News