Pengolahan Energi
Selain itu Pertamina tengah menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk meningkatkan kapasitas kilang dari satu juta barel menjadi 1,8 juta barel. Harapannya, seluruh kebutuhan BBM dalam negeri nantinya akan disuplai oleh kilang sendiri, tanpa ketergantungan impor. Pembangunan infrasruktur distribusi energi juga terus ditingkatkan untuk mengamankan pasokan energi, mulai dari TBBM, perkapalan, pipa distribusi, depot LPG hingga SPBU sebagai etalase energi negeri.Dengan berbagai langkah perbaikan, Pertamina juga menjadi bagian lokomotif pembangunan nasional. Dengan perolehan laba bersih di 2019 sebesar USD2,53 miliar atau setara Rp35,8 triliun telah memberikan kontribusi kepada Negara sebesar Rp181,5 triliun. Kontribusi tersebut terdiri dari setoran pajak dan dividen 2019 Rp136,6 triliun (meningkat 13 persen dari 2018), dan setoran dividen tunai sebesar Rp8,5 triliun (meningkat tujuh persen dari 2018).
Kemudian kontribusi dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan hulu migas dan geotermal sebesar Rp43,7 triliun, serta signature bonus sebesar Rp1,2 triliun seiring perolehan wilayah kerja baru di anak perusahaan hulu migas Pertamina. Di sisi lain, Pertamina juga telah melakukan penghematan devisa negara sebesar Rp109 triliun dengan melakukan penurunan impor minyak mentah sebesar 35 persen dan impor produk sebesar 11 persen.
"Sebagai pilot project, Pertamina telah memproduksi 1.000 barel per Green Diesel (D-100) di Kilang Dumai dengan Cetane Number 78, lebih tinggi dibandingkan produksi perusahaan migas dunia. Inovasi Green Energy terus dikembangkan dengan target 6.000 barel per hari pada Biorefinery Cilacap serta 20 ribu barel per hari di Biorefinery Plaju dengan 100 persen berbahan baku minyak nabati," jelas dia.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai banyak capaian positif yang diraih Pertamina. Di bawah Nicke, Pertamina tetap berkinerja baik meski dihadang pandemi covid-19 dan pelemahan ekonomi. Juga, berhasil menyelesaikan program penting dengan capaian yang positif.
"Sepanjang 2019, Pertamina melalui anak usahanya PHE Jambi Merang telah menyelesaikan survey siesmik laut regional 2D di wilayah terbuka sepanjang 23.063 km, itu merupakan survey seismik terbesar di Asia Pasifik dimana diharapkan bisa mendapatkan giant discovery," kata dia.
Mamit menambahkan Pertamina telah membangun infrastruktur di Indonesia Timur seperti 21 lokasi storage TBBM, delapan storage LPG, dan tujuh storage avtur yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan energi di wilayah Timur Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News