"Dengan program ini, kami harapkan agar konsumsi elpiji subsidi sesuai dengan aturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2009 Nomor 26 tentang penggunaan LPG, untuk masyarakat pra sejahtera dan usaha mikro," ujar Dewi.
Sementara bagi usaha kecil dan menengah, serta masyarakat mampu dapat beralih menggunakan Bright Gas yang tersedia dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjaminnya pemenuhan hak masyarakat miskin untuk memperoleh elpiji tiga kg bersubsidi.
Dewi menambahkan elpiji nonsubsidi Bright Gas memiliki aspek keamanan yang lebih unggul, yakni dengan teknologi katup ganda (double spindle valve system) serta safety valve, yang dapat 'mengunci' apabila sewaktu-waktu terjadi tekanan dalam tabung.
Tabung Bright Gas memiliki tingkat keamanan ekstra. Bright Gas hadir dengan teknologi katup ganda dua kunci, sehingga jika satu katup tidak berfungsi dengan baik masih ada satu katup lain untuk memastikan keamanan pengguna Bright Gas saat memasak di dapur. Tabung warna pink ini juga dilengkapi segel hologram untuk mengecek keaslian isi tabung.
Terkait libur panjang Tahun Baru Islam 1442 H, Pertamina memastikan pasokan elpiji tiga kg di Kabupaten Lahat dalam kondisi aman. Konsumsi elpiji subsidi saat ini yaitu 808,08 metrik ton, naik sebesar 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2019 yaitu sebesar 727,44 metrik ton yang disalurkan melalui satu Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) serta enam agen dan 273 pangkalan resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News