Tak hanya itu, dari sisi kinerja finansial perusahaan mampu mencatat value creation hingga Rp14,08 triliun, hasil dari efisiensi dan ekspansi bisnis secara simultan.
Menurut Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, capaian tersebut berasal dari dua pilar utama yaitu efisiensi biaya penyediaan energi primer sebesar Rp7,95 triliun dan pertumbuhan bisnis non-kelistrikan (beyond kWh) senilai Rp6,13 triliun.
“Kami mampu menghadirkan efisiensi dan ekspansi secara bersamaan. Lewat optimalisasi pengadaan, sinergi logistik, dan ekspansi usaha batu bara serta biomassa, kami tidak hanya menekan biaya tetapi juga memperluas sumber pendapatan,” kata Rakhmad dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Juli 2025.
Baca juga: PLN EPI Catat Laba Rp2,24 Triliun di 2024, Ini Strategi Jaga Rantai Pasok Energi Nasional |
Pasokan energi terjaga
Tak sekadar mencetak angka, PLN EPI juga memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga. Rata-rata Hari Operasi Pembangkit (HOP) berbasis batubara meningkat dari 25 hari menjadi 26 hari sepanjang 2024. Hal ini tak lepas dari dukungan Pemerintah, terutama Kementerian ESDM yang menjaga pasokan batubara lewat kontrak jangka panjang dan pengawasan stok secara rutin.Pasokan BBM juga stabil di atas 7 hari, dan kebutuhan gas untuk sistem kelistrikan PLN terpenuhi secara penuh sesuai permintaan (nominasi).
Biomassa naik tajam
Di tengah agenda transisi energi, PLN EPI berhasil meningkatkan volume biomassa untuk cofiring PLTU secara signifikan. Sepanjang 2024, volume pasokan biomassa mencapai 1,65 juta ton, naik dari 1,01 juta ton di tahun sebelumnya.“Capaian ini menjadi bukti bahwa efisiensi dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Kami terus menjaga seluruh pasokan energi primer dalam kondisi aman dan andal, sembari memperluas pemanfaatan biomassa sebagai solusi transisi menuju sistem energi yang lebih rendah emisi,” ungkap Rakhmad.
PLN EPI menegaskan bahwa keberhasilan ini tak hanya soal angka. Di balik itu, ada komitmen jangka panjang terhadap ketahanan energi nasional dan transisi energi berkelanjutan.
“Kami tidak hanya berbicara soal kinerja finansial, tetapi juga komitmen dalam mendukung ketahanan energi nasional. Ini adalah bagian dari peran kami sebagai tulang punggung transisi energi yang berkelanjutan," ucap Rakhmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News