Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

PLN EPI Catat Laba Rp2,24 Triliun di 2024, Ini Strategi Jaga Rantai Pasok Energi Nasional

Annisa ayu artanti • 15 Juli 2025 16:06
Jakarta: Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mencatatkan kinerja keuangan yang impresif sepanjang tahun 2024. 
 
PLN EPI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 41,91 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat atau tumbuh 107 persen dibandingkan 2023.
 
Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menjelaskan pertumbuhan pendapatan tahun 2024 ditopang oleh peningkatan signifikan penjualan gas serta kontribusi bisnis beyond kWh dari Anak Perusahaan, seperti transportasi dan perdagangan batu bara. 

Capaian ini juga mencerminkan transformasi bisnis yang semakin matang dan adaptif terhadap tantangan sektor energi.
 
“Kinerja positif ini merupakan hasil dari konsistensi kami dalam memperkuat fundamental usaha. Selain penjualan gas yang terus tumbuh, kontribusi pendapatan dari bisnis beyond kWh juga semakin signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa PLN EPI tidak lagi hanya bertumpu pada volume pasokan, tapi juga pada nilai tambah dari layanan energi primer", ujar Rakhmad dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Juli 2025.
 
Baca juga: Setoran PLN ke Negara Lebih Dari Rp65 Triliun Sepanjang 2024

Capaian EBITDA PLN EPI sepanjang 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang solid. Tercatat EBITDA sebesar Rp 3,64 triliun, melonjak hampir tiga kali lipat dibanding capaian tahun 2022 sebesar Rp1,35 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, EBITDA tumbuh sekitar 50 persen dari Rp2,42 triliun.
 
Sementara itu, laba bersih perusahaan berhasil tembus Rp 2,24 triliun, tumbuh 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,45 triliun. Kenaikan laba ini terutama didorong oleh realisasi pendapatan usaha yang melebihi target serta efisiensi biaya dalam penyediaan energi primer.
 
“Kami terus melakukan optimasi biaya secara menyeluruh, terutama di sisi logistik dan suplai energi. Ini menjadi salah satu kunci kami menjaga profitabilitas tanpa mengorbankan keandalan pasokan," jelas Rakhmad Dewanto.

Bisnis beyond kWh

Kontribusi bisnis beyond kWh PLN EPI juga terus meningkat. Pada 2024, kontribusi dari lini ini mencapai Rp 6,11 triliun, tumbuh 20 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp 5,08 triliun. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya volume penjualan batu bara dan jasa transportasi batubara.
 
Dengan tren pertumbuhan yang solid di hampir seluruh lini usaha, PLN EPI menegaskan komitmennya untuk terus menjadi tulang punggung transisi energi nasional. 
 
“Kami siap mendukung penguatan sistem energi nasional, tidak hanya melalui suplai gas dan batu bara, tapi juga pengembangan biomassa, LNG, hingga integrasi pasokan untuk pembangkit berbasis energi bersih," Rakhmad.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan