Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM

Tak Jalankan Hilirisasi, Bahlil: Sama Saja Kayak Masa Penjajah

Antara • 07 Desember 2023 12:59
Jakarta: Kebijakan hilirisasi harus terus berjalan dan dilanjutkan demi tercapainya kemandirian ekonomi dan kedaulatan negara.
 
Hal itu disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan karena menurutnya, jika masih berorientasi pada ekspor raw material tanpa ada upaya hilirisasi sama saja dengan masa penjajahan.
 
"Terus, ini lah yang disebut dengan kedaulatan negara, ini disebut bagaimana ada kemandirian ekonomi, mau sumber daya alam kita diambil mentahnya saja? Kalau masih kita berpikir mengirim raw material, itu sama saja kita berpikir masih dalam dunia penjajahan," ujar Bahlil usai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 7 Desember 2023.

Bahlil mengatakan, penciptaan nilai tambah sangat penting untuk meningkatkan pendapatan negara. Itu dilakukan dengan cara hilirisasi.
 
Baca juga: Bahlil Promosi Proyek Hilirisasi hingga IKN ke Investor Tiongkok

Sebelum dilakukannya hilirisasi, ekspor nikel pada 2017 hanya mencapai USD3,3 miliar. Sementara pada 2022 atau setelah hilirisasi diberlakukan, angkanya meningkat signifikan menjadi USD33,8 miliar.
 
Angka tersebut hanya berasal dari satu sampai dua turunan nikel, belum termasuk Electric Vehicle (EV) baterai dan mobil listrik. 

Macam-macam hilirisasi nikel

Lebih lanjut, Bahlil juga menyampaikan hilirisasi nikel tidak hanya berupa baterai mobil listrik saja. Dari nikel, Indonesia bisa membuat produk jadi seperti stainless steel, sendok, baja dan lainnya.
 
"Saya kadang-kadang bingung ketika orang berpandangan hilirisasi itu hanya bagian satu produk seperti ekosistem baterai mobil listrik, itu kan cuma satu bagian saja," ungkap Bahlil.
 
Bahlil pun optimistis target investasi Indonesia pada 2023 sebesar Rp1.400 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun.
 
Pada 2024, Kementerian Investasi ditargetkan mampu mendapatkan investasi sebesar Rp1.650 triliun. Angka tersebut cukup besar sehingga diperlukan sebuah strategi khusus.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan