Deputi Perwakilan BI Papua Barat Eko Listiyono menyebutkan program GNPIP digagas untuk mengoptimalkan peran pemerintah dan lapisan masyarakat bersama dalam pengendalian inflasi pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Dalam program ini selain peran serta pemerintah dalam pengawasan, masyarakat juga memiliki peran sebagai pelaku pengendalian inflasi," kata Eko, di Manokwari, dilansir dari Antara, Rabu, 28 September 2022.
Pihak BI dan TPID Papua Barat nantinya, ujar dia, akan mendorong pengembangan budi daya pertanian perkotaan dengan menanam cabai di lahan pekarangan. Menurut dia upaya pengendalian inflasi tidak hanya dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah, tetapi juga harus melibatkan partisipasi masyarakat.
Baca: Tok! RUU APBN 2023 Dibawa ke Sidang Paripurna, Ini Detailnya |
Hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menekan laju inflasi, di antaranya bijak berbelanja, gerakan hemat energi dengan memilih mode transportasi yang ramah lingkungan, dan juga gerakan tanam hortikultura keluarga di pekarangan.
Eko menyebut bijak berbelanja yaitu berupa perencanaan yang baik dalam berbelanja sesuai kebutuhan dengan melakukan perbandingan harga demi memperoleh harga terbaik. Program GNPIP dilakukan untuk meminimalkan dampak tidak langsung dari kenaikan harga BBM, yang diprediksi akan memicu kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM. BBM pertalite disesuaikan 30,7 persen dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Solar disesuaikan harga sebesar 32,04 persen dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Pertamax disesuaikan harga sebesar 16 persen dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News