Saat ini, kata dia, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah melengkapi data soal permintaan perpanjangan masa konsesi dari sebelumya 50 tahun.
"Belum lengkap data mereka. Masih kita pelajari usulan mereka. Kami menduga kenapa bisa nambah konsesinya, apa masalah kondisinya. Kita menunggu datanya," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022.
Salah satu dugaan yang dikemukakan soal penambahan konsesi KCJB ialah untuk menutupi pembengkakan biaya atau cost overrun. Dari temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), cost overrun proyek KCJB mencapai USD1,45 miliar.
Baca juga: KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat 80 Tahun, Luhut: Tidak Masalah! |
Sedangkan, dari temuan Tiongkok yang diwakili oleh National Development and Reform Commission (NDRC) nilai cost overrun lebih kecil yakni sebesar USD980 juta. "Salah satunya mungkin itu ya (menutupi cost overrun)," kata Risal.
Soal target waktu penyelesaian proposal penambahan konsesi KCJB oleh Tiongkok itu, Risal hanya meminta KCIC segera merampungkan proposal tersebut.
"Kalau mereka belum mengirim data (lengkap) untuk kami bisa menghitung ulang, mungkin tidak ada konsesi nambah 80 tahun. Kita menunggu itu," jelasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News