KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali. Dok IHC
KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali. Dok IHC

Integrasikan Sektor Kesehatan dan Pariwisata, KEK Sanur Diproyeksi Raup Devisa USD1,28 Miliar

Eko Nordiansyah • 16 Oktober 2022 07:16
Jakarta: Pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata di Sanur, Bali. Pada 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga USD1,28 miliar dan dapat menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja setelah beroperasi penuh.
 
Pembangunan KEK Sanur dilakukan oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN) bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika-Indonesia Healthcare Corporation (IHC).
 
Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar empat hingga delapan persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123 ribu hingga 240 ribu orang. 

Data menunjukkan bahwa penduduk Indonesia merupakan penyumbang utama wisata medis di kawasan dengan lebih dari 2 juta warga bepergian ke luar negeri pada 2019 untuk mendapatkan layanan kesehatan senilai USD6 miliar. Ini tentunya menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan di dalam negeri.
 
"Pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal. Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 Oktober 2022.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan intervensi ini harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. Apalagi pertumbuhan wisatawan ke Bali diperkirakan 24,6 persen dan pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara mencapai sekitar 18 persen pada periode 2020-2024.
 
KEK Sanur menawarkan alur perjalanan pasien end-to-end bagi pengunjungnya dengan berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada enam kawasan di KEK Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan. Dua di antaranya telah disewakan dan nantinya akan dibangun sebagai rumah sakit berkelas internasional yang dioperasikan oleh Mayo Clinic. 
 
Sementara itu, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi sesuai dengan master plan yang telah ditentukan, seperti bedah plastik dan kosmetik, geriatrik, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.
 
Baca juga: KEK Jadi Trik Pemerintah Kembangkan Daya Tarik Investasi

 
Direktur Operasional IHC Mira Dyah Wahyuni mengatakan, KEK Sanur akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi berkualitas tinggi serta bertaraf internasional dengan perawatan medis terkini untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri. 
 
Sebagai holding rumah sakit milik negara, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di seluruh Indonesia. IHC berkomitmen melayani masyarakat untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui berbagai rumah sakit milik negara, klinik, dan yang terafiliasi dengan jaringan IHC.
 
Proses groundbreaking pembangunan KEK Sanur dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Desember 2021. KEK Sanur hadir dengan rencana bisnis untuk fasilitas kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, taman botani ethnomedicinal, serta pusat komersial, di atas lahan seluas 41,26 Hektar milik PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan nilai investasi USD664 Juta.
 
Sebagai upaya untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pariwisata, proses revitalisasi infrastruktur pariwisata yang ada di KEK Sanur juga akan dilakukan, termasuk untuk meningkatkan peringkat kelas hotel dari bintang 4 menjadi 5. 
 
"Proses revitalisasi ini akan semakin meningkatkan nilai tambah KEK Sanur yang mengusung konsep integrated end-to-end service. Sehingga dapat semakin menarik minat masyarakat yang mencari layanan medis berkelas dunia saat berwisata ke Bali," jelas Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria.
 
Revitalisasi tersebut mencakup Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Grand Inna Bali Beach Garden, Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, dan pembangunan Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan