Ilustrasi ekspor. Foto : MI.
Ilustrasi ekspor. Foto : MI.

Lemahnya Ekonomi Global Tekan Ekspor Vietnam

Arif Wicaksono • 29 Agustus 2023 20:42
Hanoi: Ekspor Vietnam pada Agustus turun 7,6 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan keenam bulan berturut-turut karena lemahnya permintaan global membebani perekonomian yang bergantung pada ekspor.
 
baca juga: Warga Vietnam Panic Buying Jelang Lockdown

Namun output industri naik 2,6 persen pada bulan Agustus, yang merupakan pertumbuhan bulan kedua berturut-turut bagi Vietnam, yang merupakan pusat manufaktur Asia untuk merek-merek elektronik dan pakaian global terkemuka.
 
Impor untuk Agustus turun 8,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD28,55 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sebesar USD3,82 miliar.
 
Vietnam sedang berjuang menghadapi lemahnya permintaan global dan langkah pengetatan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve), meskipun Bank Negara Vietnam (SBV) memangkas suku bunga kebijakannya sebanyak empat kali pada tahun ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Meskipun output industri pada Januari-Agustus turun 0,4 persen dari tahun sebelumnya, General Statistic Office (GSO) Vietnam mengatakan jumlah pabrik baru-baru ini menuju ke arah yang benar.

PHK besar

Lemahnya permintaan eksternal telah menyebabkan produsen memangkas puluhan ribu lapangan kerja dan menghalangi beberapa perusahaan mengambil pinjaman bank untuk meningkatkan produksi. Pertumbuhan kredit melambat menjadi 4,3 persen pada akhir Juli, setengah dari tingkat pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.
 
Selama delapan bulan pertama, ekspor Vietnam turun 10 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD227,71 miliar, sementara impor turun 16,2 persen menjadi USD207,52 miliar, dengan perkiraan surplus perdagangan sebesar USD20,19 miliar selama periode tersebut. Ekspor bulan Agustus bernilai USD32,37 miliar.
 
Ekspor Januari-Agustus ke sebagian besar pasar utama Vietnam turun dibandingkan tahun sebelumnya, turun 19,1 persen ke Amerika Serikat dan turun 8,3 persen ke Uni Eropa.
 
Pengiriman ponsel pintar, penghasil ekspor terbesar Vietnam, turun 15,4 persen, sementara ekspor garmen turun 15,0 persen dan produk alas kaki turun 17,6 persen.
 
Penjualan ritel pada periode Januari-Agustus naik 10 persen dari tahun sebelumnya dan naik 7,6 persen pada bulan Agustus tahun-ke-tahun dan harga konsumen bulan Agustus naik 2,96 persen dari tahun sebelumnya.

Produksi turun

Produksi ponsel pintar, sebagian besar untuk Samsung Electronics, turun 17,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 119,9 juta unit, sementara produksi garmen dan alas kaki masing-masing turun 5,8 persen dan 4,3 persen.
 
Oxford Economics menuturkan kelemahan perdagangan Vietnam belum berakhir dan akan terus membebani pertumbuhan. Oxford memperkirakan bank sentral Vietnam akan kembali menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 50 basis poin pada akhir tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan