Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kinerja Ekspor di 2024 Bakal Digenjot untuk Hadapi Tantangan Ekonomi

Annisa ayu artanti • 17 Januari 2024 10:55
Jakarta: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan meningkatkan kinerja ekspor untuk menghadapi tantangan di 2024.
 
Hal itu diutarakan usai Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia tetap mencatatkan surplus pada Desember 2023 sebesar USD3,31 miliar. Nilai surplus tersebut bahkan lebih tinggi dari November 2023 yang sebesar USD 2,41 miliar.
 
“Kita harus tetap optimistis dan waspada terhadap tantangan di 2024 ini," kata Zulkifli melalui siaran pers, Rabu, 17 Januari 2024.
 
Dia bilang, Kementerian Perdagangan tetap berupaya meningkatkan kinerja ekspor melalui sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, membuka akses pasar baru, serta meningkatkan ekspor produk bernilai tambah.
 
Adapun mengenai surplus neraca perdagangan pada Desember 2023 terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD5,20 miliar dan defisit migas USD1,89 miliar.
 
"Kembali dicatatkannya surplus neraca perdagangan pada Desember menandakan Indonesia melanjutkan tren surplus dari bulan-bulan sebelumnya,” ujar dia.
 
Zulkifli menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2023 disumbang dari perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang.
 
India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai USD1,42 miliar, diikuti Amerika Serikat (AS) USD1,12 miliar, dan Filipina USD0,70 miliar.
 
Baca juga: Indonesia Catat Surplus Perdagangan 44 Bulan Berturut-turut, Nambah Rekor Lagi!
 
Sedangkan, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Desember 2023 adalah Australia dengan USD0,60 miliar, Singapura USD0,53 miliar, dan Malaysia USD0,34 miliar.
 
Surplus perdagangan pada Desember 2023 pun menjadi penutup neraca perdagangan sepanjang 2023.
 
Neraca perdagangan 2023 membukukan surplus sebesar USD36,93 miliar. Surplus tersebut disumbang surplus nonmigas sebesar USD56,84 miliar serta defisit migas sebesar USD19,91 miliar.
 
“Surplus perdagangan 2023 sebesar USD36,93 miliar merupakan sebuah pencapaian signifikan bagi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian dan perdagangan global 2023. Surplus tersebut tidak lepas dari capaian kinerja ekspor 2023 sebesar USD258,82 miliar yang menjadi angka ekspor tertinggi kedua setelah rekor pada 2022 lalu sebesar USD291,90 miliar,” tutur dia.
 

Ekspor Desember 2023 naik

 
Seperti diketahui, nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai USD22,41 miliar, naik 1,89 persen dibanding ekspor November 2023 (MoM).
 
Peningkatan ekspor ini didorong oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 1,06 persen dan naiknya ekspor migas sebesar 15,28 persen MoM.
 
Peningkatan nilai ekspor nonmigas di Desember 2023 terjadi pada sektor pertambangan sebesar 13,04 persen. Sedangkan, sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi sektor yang berkontraksi dengan penurunan ekspor masing-masing sebesar 4,86 persen dan 1,99 persen MoM.
 
Pada Desember 2023, produk utama ekspor nonmigas dengan peningkatan nilai ekspor terbesar antara lain barang dari besi dan baja (HS 73) yang naik 59,19 persen; bijih, terak, dan abu logam (HS 26) naik 37,37 persen; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 28,29 persen; ampas atau sisa industri makanan (HS 23) naik 26,99 persen; serta mesin dan peralatan mekanis (HS 84) naik 17,69 persen MoM.
 
Baca juga: Ketidakpastian Ekonomi Dunia Bayangi Ekspor Kendaraan di 2024

Di tengah peningkatan ekspor Desember 2023, terdapat beberapa produk utama ekspor nonmigas yang turun cukup signifikan. Beberapa di antaranya adalah tembakau dan rokok (HS 24) yang turun 29,90 persen, lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15) turun 22,52 persen, timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 20,73 persen, olahan dari tepung (HS 19) turun 16,96 persen, dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 14,85 persen MoM.
 
Pria yang hangat disapa Zulhas ini mengungkapkan, Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Desember 2023. Nilai ekspor nonmigas dengan ketiga negara tersebut adalah sebesar USD9,67 miliar dan berkontribusi terhadap 46,20 persen ekspor nonmigas nasional.
 
Beberapa negara tujuan ekspor nonmigas dengan peningkatan ekspor tertinggi pada Desember 2023 antara lain Turki yang naik 122,07 persen, Kanada naik 115,85 persen, Spanyol naik 29,74 persen, Australia naik 21,38 persen, dan Rusia naik 12,62 persen MoM. 
 
Sementara itu, negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam antara lain Mesir turun 41,11 persen, Swiss turun 35,71 persen, Persatuan Emirat Arab turun 26,14 persen, Italia turun 25,53 persen, dan Thailand turun 19,73 persen MoM.
 
“Ditinjau dari kawasannya, penguatan ekspor nonmigas terbesar terjadi ke Asia Barat yang tumbuh 174,34 persen, Eropa Utara yang naik 96,88 persen, dan Afrika Selatan yang naik 35,34 persen MoM,” ujar dia.
 
Secara kumulatif, total ekspor Januari-Desember 2023 mencapai USD258,82 miliar atau turun 11,33 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan