Toyota Fortuner menjadi salah satu tulang punggung ekspor Toyota di Indonesia. Toyota
Toyota Fortuner menjadi salah satu tulang punggung ekspor Toyota di Indonesia. Toyota

Ketidakpastian Ekonomi Dunia Bayangi Ekspor Kendaraan di 2024

Ekawan Raharja • 11 Januari 2024 18:25
Jakarta: Sektor otomotif menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang. Sayangnya di tahun 2024, Toyota melihat tantangan berupa ketidakpastian ekonomi dunia membayangi pertumbuhan ekspor Indonesia.
 
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Nandi Julyanto, menjelaskan sejumlah lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5 persen, diantaranya IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen, Bank Dunia 4,9 persen, sementara Pemerintah menargetkan hingga 5,2 persen. Proyeksi tersebut cukup tinggi jika direfleksi dengan sejumlah kondisi yang dihadapi Indonesia di tahun sebelumnya. 
 
“Di tahun yang cukup menantang, kami menargetkan kinerja ekspor kendaraan dapat menyamai level yang sama di tahun 2023 atau naik 3 persen menyentuh level 300 ribu unit. Sejumlah upaya kami lakukan untuk mengakselerasi performa ekspor industri otomotif nasional dengan menghadirkan varian kendaraan elektrifikasi lengkap sesuai dengan kebutuhan konsumen global,” ungkap Nandi Julyanto melalui keterangan resminya.

Catatan ekspor Toyota Indonesia di tahun 2023 berhasil mengirimkan 285 ribu unit mobil. Hebatnya lagi, mobil-mobil ini diterima di 100 negara tujuan ekspor di wilayah Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania.
 
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Derek Mobil Listrik, Ini Akibatnya!

 
Veloz dan Fortuner tercatat menjadi kendaraan pabrikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang menyumbangkan performa ekspor dengan total lebih dari 106 ribu unit kendaraan selama setahun kebelakang.

Sektor Otomotif Sumbang 4% Total GDP

Sektor otomotif Indonesia menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang menyumbang hingga 4 persen dari total Gross Domestic Product (GDP). Tercatat penyerapan tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif termasuk pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) pada bidang komponen mampu mencapai lebih dari 1,5 juta tenaga kerja.
 
“Industri otomotif nasional diharapkan menjadi industri prioritas penyokong ekonomi lantaran proyeksi dan potensi Indonesia pemain utama dalam industri kendaraan berteknologi ICE ramah lingkungan serta pertumbuhan kendaraan elektrifikasi yang cukup menjanjikan. Didukung dengan SDM bangsa yang kompetitif ditambah SDA berlimpah, Indonesia berpeluang besar menjadi pemain global produksi serta ekspor industri otomotif konvensional dan elektrifikasi. Kinerja positif kedua teknologi ini dapat pula memperkuat terwujudnya volume pasar domestik lebih dari 1 juta unit per tahun yang membutuhkan dukungan Pemerintah melalui kebijakan relaksasi pajak,” tutup Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan