Ganoderma merupakan penyebab penyakit busuk pangkal batang dan busuk batang atas pada tanaman kelapa sawit. Kejadian serangan ganoderma pada perkebunan kelapa sawit sudah lama dilaporkan. Meskipun berbagai cara telah dilakukan, namun sampai saat ini serangan ganoderma belum terkendali dengan baik.
Ahli ganoderma dan Co-Founder Roundtable Ganoderma Management Darmono Taniwiryono menekankan pentingnya kolaborasi dan penelitian terarah dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit. Gegara serangan ganoderma bisa menurunkan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
"Diharapkan para petani dan pelaku industri semakin menjadi aware terhadap ganoderma, dan tidak lagi melaukan try and error yang memerlukan waktu minimum 10 tahun untuk mengetahui hasilnya. Diharapkan para peneliti dapat mendiskusikan bagaimana melakukan penelitian yang lebih terarah, sehingga menghasilkan riset yang baik," jelas Darmono, dalam 2nd Technical Meeting Roundtable Ganoderma Management (RGM), program kerja sama dengan BPDPKS dalam kegiatan sosialisasi penanggulangan Ganoderma, dikutip Rabu, 6 Maret 2024.
Baca juga: Terungkap, Ini Kendala Program Peremajaan Sawit RI |
Serangan genoderma mulai merebak
Dia mengatakan, serangan ganoderma sudah mulai merebak di seluruh wilayah perkelapasawitan di Indonesia, termasuk Papua. Pada tingkat kerusakan 2-4 persen, kerugian negara dapat mencapai antara Rp10 triliun sampai dengan Rp20 triliun per tahun.
"Mluasnya serangan ganoderma bisa juga disebabkan oleh human error, yaitu berupa ketidakterbukaan manajemen di level perkebunan besar swasta dan nasional karena terkait dengan prestasi pengelolaan kebun. Namun, di era digitalisasi sekarang ini tidak ada yang bisa ditutup-tutupi lagi. Yang bermasalah adalah di level perkebunan rakyat, karena pengetahuan tentang ganoderma masih rendah," jelas dia.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Muhamad Hadi Sugeng mewakili Ketua Umum Gapki menambahkan, arti penting mengatasi serangan ganoderma bagi keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia.
"Ganoderma menjadi momok yang sulit ditanggulangi, industri kelapa sawit memiliki peran yang sangat penting dan strategis sebagai kekuatan ekonomi nasional, utamanya berkontribusi terhadap perekonomian negara yaitu penyerapan tenaga kerja serta pemasukan devisa, dengan 16 juta tenaga kerja langsung dan tidak langsung," ujar Hadi Sugeng.
Hadi pun menyoroti bahaya ganoderma, yang tidak hanya ditemukan di generasi kedua dan seterusnya, tapi juga ditemukan di generasi pertama. Artinya, sangat mematikan dan membahayakan.
"Banyak upaya yang telah dilakukan dalam mitigasi ganoderma, namun hasil belum memuaskan. Gapki berharap dalam acara ini dapat melahirkan pemikiran yang out of the box untuk penanganan masalah ganoderma ini," ujar Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id