Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto. ANT Humas Setneg
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto. ANT Humas Setneg

Kirim Tabung Oksigen ke India, Airlangga: Indonesia Jangan Kendur

Al Abrar • 11 Mei 2021 10:59
Jakarta: Pemerintah Indonesia, melalui kerja sama Asosiasi Gas Industri Indonesia sebagai produsen utama gas oksigen di Indonesia mengirimkan bantuan 3.400 tabung oksigen senilai kurang lebih Rp2 miliar ke India. Bantuan dikirim secara bertahap.
 
Untuk tahap pertama, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan pelepasan bantuan sebanyak 1.400 tabung dan gas oksigen, di PT Samator Group Cikande, Serang, Banten, Senin, 10 Mei 2021. 
 
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir dalam acara tersebut, mengingatkan, apa yang terjadi di India menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia. 

"Kita harus selalu waspada dan mengedepankan langkah-langkah antisipatif. Presiden telah memberi arahan bahwa segala upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanganan dan pengendalian covid-19 di Tanah Air agar tidak diubah dan ditingkatkan performanya," kata Airlangga, dalam keterangan resminya, Selasa, 11 Mei 2021.
 
Baca: 4.123 Pemudik Terkonfirmasi Positif Covid-19 dari Tes Acak
 
Airlangga mengatakan aturan peniadaan mudik menjelang momen Idufitri, menjadi langkah yang tepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Karena pada momen itu mobilitas warga akan lebih padat dari biasanya. 
 
Selain itu, Airlangga menambahkan, kunci pencegahan covid-19 adalah dengan terus mendorong kepatuhan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan. 
 
"Oleh karenanya, saya mengajak kita semua untuk terus patuh dan disiplin, terutama dalam memakai masker, dan menghindari kerumunan. Jangan sampai kendur!" tegasnya. 
 
Airlangga juga menjelaskan bahwa bantuan tabung berisi oksigen ke India tidak akan mengganggu pasokan oksigen di dalam negeri.
 
“Ini sudah mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri, jadi tidak akan mengganggu pasokan oksigen nasional,” ujarnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan