baca juga: Mendag: Harga Kebutuhan Pokok Cenderung Stabil dan Murah! |
“Alokasi impor GPS untuk pengusaha UMKM. Jaminan pasokan cukup untuk kestabilan pangan dan kecukupan protein bagi warga Indonesia”, kata Mendag dikutip dari Antara, Kamis, 24 November 2022.
Mendag juga menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan prima hingga meminimalisir gagal usaha dan meminta peternak ikut menjaga stabilitas harga ayam untuk membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga yang wajar untuk produk hasil yakni daging ayam ras dan telur ayam ras, serta input produksi atau bibit dan pakan baik di tingkat eceran, konsumen maupun di tingkat peternak/produsen.
Mendag juga berharap kepada anggota GPPU melaksanakan kebijakan pengaturan populasi (cutting produksi) dengan penuh kejujuran dan sungguh-sungguh apabila diinstruksikan oleh kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
"Kemendag akan mengevaluasi permohonan Persetujuan Impor anggota GPPU apabila tidak memegang teguh komitmen untuk menjaga dan menciptakan iklim usaha perunggasan yang kondusif," ujarnya.
Pertemuan antara Zulkifli dan GPPU dilatarbelakangi harga ayam ras di tingkat peternak yang sangat fluktuatif dan sering berada di bawah harga pokok produksi (HPP). Harga ayam di pasar Rp32 ribu per kilogram (kg), seharusnya Rp35 ribu per kg.
"Hal ini disinyalir dikarenakan tidak seimbangnya supply-demand, surplus pasokan yang berlebih, sekitar satu miliar ekor atau setara satu juta ton dalam setahun," katanya.
Surplus yang dimaksud belum dapat diakomodir dengan sarana dan prasarana pascapanen yang memadai, seperti Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan cold storage yang tidak mencukupi. Saat ini, seluruh perusahaan integrator hanya memiliki cold storage dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton, serta RPHU sekitar satu juta ekor per hari.
"Produksi dan pasokan pada tahun berjalan sebagian besar merupakan dampak dari importasi GPS atau indukan kakek-nenek pada dua tahun sebelumnya, di mana alokasi importasi ditetapkan oleh Kementan melalui rekomendasi teknis (sebagian besar importir merupakan anggota GPPU)," tuturnya.
Sementara, Ketua 4 GPPU Asrokh Nawawi menyebutkan Mendag akan mengizinkan BUMN dan UMKM mengimpor GPS ayam sebanyak 20 persen dari total kuota.
"Kebijakan baru dari Kementerian Perdagangan ini minta bahwa, memutuskan ada 20 persen kuota GPS akan dialokasikan untuk BUMN dan UMKM yang mampu," katanya.
BUMN dan UMKM yang bisa mengimpor GPS ayam merupakan yang dinilai mampu, baik dari segi tata kelola hingga keuangan. Ia menilai kebijakan ini bisa membuat pemerataan sehingga konsumsi daging ayam per kapita per tahun bisa meningkat.
"Kebijakan baru Menteri Perdagangan supaya ada pemerataan, memberi kesempatan BUMN dan UMKM 20 persen supaya lebih merata sehingga kebutuhan konsumsi per kapita bisa tercapai, atau harusnya kan naik karena konsumsi baru 11,6 kg per kapita per tahun," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News