Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, dampak perubahan iklim menjadi tanggung jawab bersama. Dia meminta jajarannya agar bersinergi dengan berbagai pihak terkait melakukan mitigasi dampak perubahan iklim, khususnya penyiapan lahan perkebunan.
"Kami mengimbau kepada sahabat petani seluruh Indonesia, jangan melakukan pembakaran pada penyiapan lahan perkebunan,” kata Amran melalui keterangan tertulis, 2 Mei 2024.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan emisi GRK harus dikurangi. Menurut dia, sumber emisi terbesar bersumber perubahan lahan hutan menjadi bukan hutan, industri, pembakaran, dan pertanian.
“Maka, kita harus mempunyai varietas yang toleran terhadap pertanian, produktivitas yang rendah, tingkat kesuburan yang rendah," kata Dedi.
Baca juga: Kondisi Pangan Global Sedang Tidak Baik-baik Saja |
Dedi menghimbau agar pihak terkait bisa beradaptasi dengan perubahan iklim. Sehingga, upaya penurunan emisi dan peningkatan produksi pertanian bisa terwujud
"Diperlukannya komitmen dan implementasi terhadap penerapan standar untuk aksi adaptasi mendukung peningkatan produktivitas padi dan jagung," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Agroklimat dan Hidrologi Pertanian, Rima Purnamayani, mengatakan bahwa perubahan iklim global berakibat masa musim hujan di Indonesia berkurang selama 10-20 hari. Bahkan, musim tanam di beberapa wilayah semakin mundur dan pendek.
"Saat ini posisi sektor pertanian dalam perubahan iklim adalah sebagai korban dari perubahan iklim, sebagai sumber emisi, namun berpeluang berkontribusi dalam penurunan emisi atau sekuestrasi," kata Rima.
Dampak lain perbuhan iklim terhadap sektor pertanian adalah kekeringan. Sehingga, membuat produksi sejumlah pangan, salah satunya beras, semakin menurut.
"Peningkatan musim kemarau juga perubahan fisiologis tanaman padi yang meningkatkan potensi penurunan produksi tanaman padi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News