Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terpilih, M. Fanshurullah Asa mengatakan inisiatif itu bisa dilakukan dengan melakukan sistem multi provider melalui open access dan prinsip co-mingle.
"Dengan memperhatikan karakteristik proses supply chain penyediaan BBM Penerbangan, sistem multi provider melalui open access dan prinsip co-mingle menjadi salah satu sistem yang sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan usaha sebagaimana praktik internasional dan direkomendasikan oleh International Air Transport Association (IATA)," kata dia dalam siaran pers, Rabu, 7 Februari 2024.
Dia menjelaskan, rantai pasok penyediaan avtur terdiri dari tiga tahapan yaitu pengadaan bahan bakar dari kilang yang kemudian disalurkan ke fasilitas penyimpanan (atau fuel supply), penyaluran bahan bakar dari kilang atau kapal laut melalui pipa ke depot penyimpanan di kawasan bandar udara (atau storage), dan penyaluran ke pesawat (atau into plane services).
Baca juga: Uji Terbang Berhasil, Pertamina Siapkan Sarana Prasarana Penyaluran Avtur Nabati |
Keberadaaan multi provider
Menurutnya, keberadaaan multi provider ditujukan untuk menciptakan persaingan dalam pengadaan dan pendistribusian, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan harga BBM Penerbangan."Sehingga dengan demikian dapat terjadi penurunan harga tiket pesawat, karena komponen biaya bahan bakar mencapai 38-45 persen dari harga tiket pesawat," beber dia.
Namun untuk melaksanakannya, KPPU menemukan masih terdapat kebijakan Pemerintah yang perlu dilakukan revisi, yakni Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 13/P/BPH MIGAS/IV/2008, khususnya mengenai ketentuan badan usaha yang dapat melakukan kegiatan penyediaan dan pendistribusian avtur.
KPPU berharap dengan adaptasi open access dan sistem multi provider tersebut, persaingan di pasar avtur lebih terbuka dan efisien, sehingga mampu berkontribusi pada turunnya harga tiket penerbangan.
"KPPU akan terus mengawasi pasar tersebut sesuai kewenangan penegakan hukumnya dari potensi pelanggaran persaingan usaha oleh para operator," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News