Instrumen ini pada dasarnya adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan maupun negara untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, dengan jangka waktu tertentu atau yang dikenal sebagai tenor.
Obligasi juga dapat diterbitkan dalam berbagai mata uang, sehingga menawarkan fleksibilitas bagi investor.
Sebelum membeli obligasi, ada baiknya memahami istilah-istilah yang paling sering digunakan agar kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.
| Baca juga: Pasar Naik, Risiko Tetap Ada! Ini Alasan Obligasi Masih Jadi Andalan |
Istilah dasar dalam obligasi
Merangkum dari laman BCA, berikut istilah dasar yang harus kamu ketahui tentang oblogasi:1. Tenor
Tenor adalah jangka waktu hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Umumnya dibagi menjadi:
Tenor pendek: 1-5 tahun
Tenor menengah: 5-10 tahun
Tenor panjang: lebih dari 10 tahun
Tenor memengaruhi risiko dan potensi imbal hasil. Semakin panjang tenornya, semakin besar sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga.
2. Kupon
Kupon merupakan bunga yang dibayarkan penerbit obligasi kepada investor secara berkala, biasanya setiap bulan atau setiap 6 bulan. Inilah salah satu daya tarik utama obligasi, sebab memberikan pendapatan tetap selama jangka waktu obligasi.
3. Harga beli dan harga jual
Harga obligasi bisa berubah-ubah di pasar, dan terdiri dari tiga jenis:
Harga Par: dibeli di angka 100%, dan dibayar kembali 100% saat jatuh tempo.
Harga Premium: dibeli di atas 100%, namun tetap kembali ke 100% saat jatuh tempo.
Harga Diskon: dibeli di bawah 100%, tetapi juga kembali ke 100% saat jatuh tempo.
Perubahan harga inilah yang menciptakan potensi keuntungan tambahan bagi investor.
4. Capital gain dan capital loss
Jika investor menjual obligasi sebelum jatuh tempo, maka harganya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibanding harga beli.
Capital gain: harga jual lebih tinggi dari harga beli.
Capital loss: harga jual lebih rendah dari harga beli.
Nilainya diperhitungkan dari selisih harga jual dan beli setelah dikurangi biaya transaksi.
5. Yield to Maturity (YTM)
YTM adalah imbal hasil rata-rata per tahun yang diterima investor bila memegang obligasi hingga jatuh tempo. Komponen perhitungannya mencakup harga obligasi, kupon, dan tenor.
Semakin tinggi YTM, semakin besar imbal hasil yang diterima investor.
6. Durasi
Durasi mengukur sensitivitas perubahan harga obligasi terhadap pergerakan yield. Durasi bukan tenor, meskipun sering disalahartikan demikian.
Contohnya:
FR101 jatuh tempo 2029 → tenor 4 tahun, durasi 3 tahun
FR079 jatuh tempo 2039 → tenor 14 tahun, durasi 9 tahun
Artinya, FR079 akan lebih sensitif terhadap naik-turunnya suku bunga dibanding FR101.
Faktor penggerak harga obligasi
Meskipun Obligasi memberikan kupon secara rutin, namun pergerakan harga Obligasi bergantung pada kondisi ekonomi, inflasi, dan suku bunga suatu negara.Instrumen Obligasi akan menjadi salah satu pilihan utama investor ketika ekonomi sedang lesu, inflasi rendah, dan suku bunga rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id