Ilustrasi. FOTO: MI/SUSANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/SUSANTO

Harga Pangan Strategis Terkendali, BI: Inflasi di Purwokerto dan Cilacap Melandai!

Antara • 02 November 2022 14:22
Purwokerto: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan harga beberapa komoditas pangan strategis di Purwokerto dan Cilacap, Jawa Tengah, terkendali. Kondisi itu membuat tingkat inflasi pada Oktober 2022 di dua wilayah itu melandai.
 
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Oktober 2022 di Purwokerto tercatat 0,02 persen (mtm), sedangkan di Cilacap 0,01 persen (mtm)," katanya, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilansir dari Antara, Rabu, 2 November 2022.
 
Ia mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan September 2022 karena di Purwokerto saat itu mencapai 1,14 persen (mtm) dan Cilacap sebesar 1,11 persen (mtm). Menurut dia, penurunan inflasi tersebut sejalan dengan mulai terkendalinya harga beberapa komoditas pangan strategis.

Komoditas pangan itu seperti aneka cabai seiring pasokan yang terpantau tinggi pascapuncak musim panen serta telur dan daging ayam ras yang didukung oleh terjaganya pasokan. Di sisi lain, komoditas beras masih mengalami inflasi akibat penurunan produksi seiring berlangsungnya periode tanam gadu di berbagai sentra produksi.
Baca: Emisi Gas Rumah Kaca Eropa Naik Usai Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, Rony mengatakan, inflasi Oktober di Purwokerto terutama bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,09 persen (mtm). Jika dilihat dari komoditasnya, komoditas yang mendorong penurunan inflasi di antaranya telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, cabai hijau, dan cabai rawit.
 
Namun, di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga seperti beras, bensin, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, dan laundry. "Dengan perkembangan tersebut, secara tahun kalender inflasi Purwokerto tercatat sebesar 5,64 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 6,84 persen (yoy)," kata Rony.
 
Menurut dia capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi Oktober di Purwokerto tahun 2019 hingga 2021 yang sebesar 1,83 persen (yoy). Terkait inflasi Oktober di Cilacap, terutama bersumber dari kenaikan harga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 0,09 persen (mtm).
 
Jika dilihat dari komoditasnya, komoditas yang mendorong penurunan inflasi di Cilacap antara lain cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, dan cabai rawit. "Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga seperti beras, bahan bakar rumah tangga, jeruk, kopi bubuk, dan udang basah," jelasnya.
 
Secara tahun kalender, kata dia, inflasi di Cilacap tercatat sebesar 5,96 persen (ytd), sedangkan capaian inflasi secara tahunan dilaporkan sebesar 7,21 persen (yoy) pada posisi Oktober 2022. Menurut dia, angka tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata historis inflasi Oktober di Cilacap tahun 2019 hingga 2021 yang sebesar 1,58 persen (yoy).
 
Lebih lanjut, Rony mengatakan, inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada 2022 diperkirakan lebih tinggi dari batas atas sasaran, dan akan kembali ke dalam sasaran inflasi tiga plus minus satu persen (yoy) pada 2023.
 
"Adapun risiko yang dapat memengaruhi pencapaian inflasi pada tahun berjalan antara lain meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional, masih tingginya harga energi dan pangan global (imported inflation), ketegangan geopolitik, serta risiko bergejolaknya harga pangan," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan