"Data awal yang dilaporkan oleh negara-negara anggota UE menunjukkan emisi gas rumah kaca naik lima persen pada 2021 dari 2020, terutama karena pemulihan ekonomi usai covid-19," kata laporan EEA, dilansir dari The Business Times, Selasa, 1 November 2022.
Pakar Agensi Melanie Sporer mengatakan target Uni Eropa untuk pengurangan 55 persen dalam emisi bersih pada 2030 tidak diperkirakan tercapai menurut proyeksi saat ini. "Kita perlu menggandakan upaya emisi gas rumah kaca setiap tahun dari 2021 hingga 2030, dibandingkan dengan 1990 hingga 2020, untuk mencapai target yang berbeda," jelasnya.
Baca: Menteri PUPR: Seluruh Proyek Infrastruktur Rampung di Semester I-2024 |
EEA mencatat upaya terbesar dicatat di bidang pasokan energi dan industri dengan emisi tertinggi. Emisi sektor ini menurun sebesar 43 persen dari 2005 hingga 2020, sementara emisi tersebut turun sebesar 15 persen di industri transportasi dan dua persen di sektor pertanian.
Bagian total energi terbarukan dalam konsumsi energi tetap stabil di Eropa pada 22 persen setelah beberapa tahun ekspansi tajam –sumber kekhawatiran pada saat transisi ke energi hijau perlu dipercepat. EEA mengatakan tenaga angin dan tenaga air perlu meningkat pesat, sekitar 2,5 persen per tahun, untuk mencapai target 45 persen energi terbarukan pada 2030.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News