Mentan Syahrul yang melakukan panen Sorgum di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, mengapresiasi wilayah Provinsi Jawa Timur yang mengembangkan sorgum dengan produktivitas mencapai 2,5 ton hingga tiga ton per hektare.
"Jombang harus lebih akseleratif. Bahkan bukan hanya Jombang, wilayah lain pun harus mengamankan pangan kita," kata Mentan, dilansir dari Antara, Jumat, 16 September 2022.
Di Jawa Timur, komoditas sorgum selama ini dikembangkan di daerah Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pacitan, Sampang, Sumenep, dan Probolinggo. Karena itu, Jawa Timur merupakan lima besar penghasil sorgum nasional selain Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Realisasi tanam Sorgum di provinsi ini di 2022 mencapai 200 ha.
Baca: Presidensi G20 Dinilai Bisa Tekan Harga Minyak Dunia, Memang Bisa? |
Mentan mengatakan sorgum merupakan tanaman yang sudah lama dikenal sejak dulu dan memiliki potensi ekonomi yang besar dengan tingkat adaptasi yang tinggi. "Sorgum ini manfaatnya banyak, semua bagiannya bisa dimanfaatkan, bisa digunakan sebagai pangan, ampasnya untuk pakan, dan energi," tuturnya.
"Dan yang pasti, sorgum memiliki ketahanan terhadap serangan hama, tidak perlu teknologi canggih dan perawatan khusus," tambah Mentan.
Di Jombang, PT Sedana Panen Sejahtera akan mengembangkan sorgum manis dengan luas lahan mencapai 50 hektare. PT Sedana Panen Sejahtera adalah perusahaan yang tengah mengembangkan sorgum manis di Jombang dengan produk turunannya berupa gula pasir dan gula merah, beras, dan tepung.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan bahwa Sorgum merupakan komoditas yang bagus dikembangkan ketika ancaman krisis pangan global melanda. Sorgum adalah tanaman yang toleran terhadap kekeringan sehingga tidak memerlukan banyak air selama pertumbuhannya.
Bahkan, pemanenan sorgum bisa dilakukan tiga hingga lima kali dalam satu kali periode tanam. "Komoditas ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari batang, daun dan akar bisa dipergunakan. Artinya zero waste. Bijinya sebagai sumber pangan sebagai substitusi gandum untuk berbagai produk olahan roti dan kue," ucapnya.
"Daun dan batang nya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan batangnya dapat digunakan sebagai sumber bioetanol, gula cair maupun gula kristal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News