Ilustrasi Beras Foto: Medcom.id
Ilustrasi Beras Foto: Medcom.id

Waspada! Mentan Ungkap Beras Oplosan Beredar di Minimarket

Annisa ayu artanti • 03 Juli 2025 14:06
Jakarta: Jangan asal beli beras di minimarket! Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap temuan mengejutkan beras subsidi pemerintah diduga dioplos dan dikemas ulang menjadi beras premium, lalu dijual di sejumlah minimarket dan supermarket terkenal.
 
Temuan ini terkuak setelah tim Kementerian Pertanian mengambil sampel dari berbagai rantai distribusi. Hasilnya, ada beras subsidi jenis SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijual dengan label premium.
 
“Iya, beredar. Supermarket beredar. Itu kami ambil sampel dari sana semua,” ungkap Amran di Kompleks Parlemen, dilansir Antara, Kamis, 3 Juli 2025.

Beras subsidi dicampur, dijual mahal

Praktik curang ini dinilai sangat merugikan masyarakat. Menurut Amran, ada modus di mana 80 persen beras SPHP yang seharusnya dijual murah justru dioplos menjadi beras premium, dan hanya 20 persen sisanya dijual sesuai aturan.

Dampaknya, Harga beras di pasaran tetap tinggi meskipun stok melimpah. Masyarakat yang harusnya menikmati beras bersubsidi, malah membeli beras oplosan dengan harga premium.
 
Minimarket mulai tarik produk, Setelah temuan ini mencuat, beberapa minimarket mulai menarik beras oplosan dari rak mereka. Langkah ini, menurut Amran, diharapkan dapat melindungi konsumen dari praktik nakal yang merugikan.
 
Baca juga: Badan Pangan Minta Pelaku Usaha Beras Taat Aturan Label dan Mutu

Pihak Kementerian Pertanian telah menyerahkan bukti ke kepolisian dan kejaksaan. Kasus ini kini ditangani lebih lanjut oleh Satgas Pangan Polri, yang bahkan mulai memanggil sejumlah produsen.
 
“Jangan korbankan pedagang kecil. Tapi ke produsennya yang besar-besar. Janganlah yang penjual eceran,” tegas Amran.
 
Ia menekankan bahwa pedagang kecil seringkali hanya menjual barang dari distributor tanpa mengetahui isi sebenarnya dari produk.

Kerugian negara capai Rp10 triliun!

Menurut Amran, praktik pengoplosan beras subsidi ini bukan sekadar pelanggaran kecil. Potensi kerugian negara mencapai Rp10 triliun dalam lima tahun terakhir, atau sekitar Rp2 triliun setiap tahunnya. Tercatat, ada 212 produsen beras dengan merek bebas yang diduga terlibat dalam praktik ini.

Konsumen harus lebih waspada

Kasus ini jadi pengingat penting bagi konsumen untuk lebih teliti saat membeli beras. Jangan tergiur dengan label “premium” tanpa memperhatikan asal-usul produknya.
 
Pemerintah juga diharapkan lebih aktif melakukan pengawasan agar bantuan beras SPHP benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan, bukan dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk mencari untung besar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan