Perusahaan Umum (Perum) Perhutani membentuk regrouping anak perusahaan berupa merger subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V, serta rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique. Dok. istimewa
Perusahaan Umum (Perum) Perhutani membentuk regrouping anak perusahaan berupa merger subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V, serta rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique. Dok. istimewa

Perhutani Siap Bersaing di Pasar Global

Achmad Zulfikar Fazli • 26 Agustus 2022 20:10
Jakarta: Perusahaan Umum (Perum) Perhutani membentuk regrouping anak perusahaan berupa merger subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V, serta rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique. Hal ini dilakukan untuk membentuk sinergi potensial dan menyiapkan bersaing di pasar global.
 
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan Perhutani Group melalui anak perusahaan hasil merger akan menerapkan strategi product focus untuk pertumbuhan bisnisnya. Dengan begitu, aksi korporasi ini menunjukkan Perhutani Group memiliki skala ekonomi usaha dan pangsa pasar yang lebih besar, serta akses yang lebih luas daripada sebelumnya.
 
“Tujuan dari merger adalah untuk membentuk sinergi potensial sehingga Perhutani Group siap menghadapi persaingan usaha nasional dan global,” tegas Wahyu saat peluncuran regrouping dan rebranding anak perusahaan, di Coban Rondo, Batu Malang Jawa Timur, Jumat, 26 Agustus 2022.

Merger ini, kata dia, akan mempermudah knowledge sharing, salah satu bentuk sinergi potensial antara induk dan anak perusahaan. Research and Development, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang telah dilakukan Perhutani Forestry Institute dapat pula diimplementasikan anak perusahaan.
 
Di samping itu, Wahyu mengatakan regrouping anak perusahaan Perhutani Group menunjukkan strategi product focus, yaitu Inhutani I fokus pada produk kayu berbasis engineering wood product, biomass, pengembangan proyek-proyek nature based solutions atau perdagangan karbon (carbon trade) dan pengembangan multiusaha kehutanan, serta optimalisasi kawasan konsesi hutan alam dan hutan tanaman.
 
Sedangkan, Inhutani V fokus pada produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa gondorukem, terpentin, dan derivatnya, serta optimalisasi pemanfaatan Kawasan melalui skema kemitraan pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan multiusaha kehutanan.
 
Selanjutnya, Econique akan berfokus pada ekowisata. Selain mengelola destinasi wisata di bawah naungannya, bisnis wisata yang dikelola Perhutani dan Inhutani I akan dialihkelolakan (spin off) secara bertahap kepada Econique. Pada 2022, terdapat 26 destinasi wisata dan 6 rest area yang akan dialihkelolakan.
 
Di kawasan kelola Econique juga dilakukan peresmian Bobocabin Coban Rondo Batu Malang oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perhutani, Econique, dan Bobobox Indonesia.
 

Baca: Dapat Sertifikat Hutan Berkelanjutan, Perhutani Siap Bidik Pasar Ekspor


 
Sebaliknya, sumber daya yang dimiliki anak perusahaan dapat pula digunakan untuk pengembangan usaha baru, seperti pengembangan proyek nature based solutions. Dengan begitu, merger anak perusahaan ini akan berdampak pada efisiensi dalam pengembangan usaha Perhutani Group, yaitu dengan saling tukar informasi, tukar keunggulan yang dimiliki masing-masing, baik anak maupun induk perusahaan.
 
“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini. Ke depannya, Perhutani sebagai induk perusahaan akan fokus pada hulu bisnis, yaitu kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian hasil hutan,” ujar Wahyu.
 
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, berharap merger anak perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kinerja operasional dalam hal efektivitas pengelolaan sumber daya hutan sehingga berdampak terhadap kehidupan masyarakat sekitar hutan dan juga lingkungan, serta meningkatkan kinerja finansial perusahaan pasca merger.
 
“Di samping itu, alih kelola bisnis wisata kepada anak perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan fokus pada pengelolaan bisnis ekowisata,” tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan