"Kami sedang susun perusahaan-perusahaan apa saja yang akan datang di 2023 untuk melakukan investasi dan perusahaan-perusahaan apa saja yang existing yang tetap akan melanjutkan investasinya," katanya, dilansir Antara, Senin, 24 Oktober 2022.
Pemetaan dilakukan dalam rangka mencapai target realisasi investasi 2023 yang dipatok sebesar Rp1.400 triliun di tengah kondisi ekonomi gelap yang diramalkan berbagai pihak.
Ia pun mengaku masih ragu bisa mencapai target tersebut. Pasalnya, optimisme harus terukur. Oleh karena itu, pemetaan dilakukan sebagai dasar Indonesia mampu menarik masuk Rp1.400 triliun investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global tahun depan.
Baca juga: Ini Deretan Negara yang Tanam Modal ke Indonesia, Terbesar Singapura |
"Kalau tahun depan saya jujur saja, masih gelap. Ekonomi 2023 itu gelap. Ini serius, tidak main-main. Target kita tahun depan Rp1.400 triliun, naik. Tapi saya belum bisa pastikan. Apakah optimistis? Kami harus optimistis, tapi kan optimistis yang terukur. Jangan optimistis membabi buta," tuturnya.
Bahlil menuturkan Indonesia punya harapan untuk bisa tetap tumbuh di tengah gelapnya ekonomi global tahun depan. Salah satunya, ia mengingatkan Indonesia perlu menjaga stabilitas politik dan ekonomi.
Menurut Bahlil, prioritas di tahun depan adalah untuk mempertahankan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, ia mengimbau agar tidak perlu ada ribut-ribut soal urusan lain.
"Kalau saya ditanya, prioritas sekarang urus orang makan dulu, penciptaan lapangan pekerjaan supaya orang bisa dapat duit, pergi ke rumah sakit, anaknya bisa bayar sekolah, bisa bayar makan daripada ribut yang enggak jelas," ujarnya.
Ia juga mengingatkan ribut-ribut tidak jelas akan dapat berdampak pada terhambatnya ekonomi, termasuk investasi. Pasalnya, 2023 yang juga tahun politik akan menyebabkan investor wait and see atau menahan investasinya sebelum pemerintahan baru.
"Kalau kalian ribut-ribut enggak jelas, ribut terus, yang ini pasti korban karena pasti di tahun politik terjadi wait and see. Itu sudah hukum terjadi sejak zaman baheula," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News