Ilustrasi bendera negara Asia Tenggara. Foto: AFP
Ilustrasi bendera negara Asia Tenggara. Foto: AFP

Ini Deretan Negara yang Tanam Modal ke Indonesia, Terbesar Singapura

Antara • 24 Oktober 2022 16:19
Jakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai negara-negara yang berinvestasi di Indonesia semakin merata dari berbagai belahan dunia.
 
Sepanjang Januari-September 2022, investasi yang masuk ke Indonesia berasal dari Singapura sebesar USD10,5 miliar, Tiongkok sebesar USD5,2 miliar, Hong Kong sebesar USD3,9 miliar, Jepang sebesar USD2,8 miliar, dan Malaysia sebesar USD2,2 miliar.
 
Selanjutnya di posisi ke enam ada Amerika Serikat, disusul Korea Selatan, Belanda, Bermuda, Inggris, dan Australia di posisi ke 11.

"Ini menggambarkan pemerataan terhadap kecenderungan negara-negara melakukan investasi di Indonesia ini semakin hari semakin paten. Ini tidak bisa dilepaskan dari UU Cipta Kerja, ini jujur saja," katanya, dilansir Antara, Senin, 24 Oktober 2022.
 
Baca juga: Bahlil: Rp200 Triliun Investasi Masuk ke Pembangunan IKN 

Menurut Bahlil, UU Cipta Kerja memberi optimisme dan keyakinan bagi para investor untuk tetap berinvestasi di Indonesia.
 
Hal lain yang menurut Bahlil juga berkontribusi adalah konsistensi regulasi atas keputusan Presiden Jokowi dalam mendorong transformasi ekonomi.
 
"Contoh ketika UE membawa kita di WTO soal nikel, Bapak Presiden tidak gentar sedikitpun, malah disuruh untuk jalankan terus. Memang dibutuhkan leadership yang kuat untuk meyakinkan para investor dalam melakukan penanaman modal di sebuah negara. Di Indonesia, leadership Pak Jokowi alhamdulillah, paten punya," jelasnya.
 
Lebih lanjut, Bahlil juga menilai hampir semua negara yang berinvestasi di Indonesia memiliki beragam tipe. Hal itu lantaran Indonesia punya keunggulan dari melimpahnya sumber daya alam.
 
Namun demikian, Bahlil juga mengakui, Indonesia perlu berbenah untuk melakukan perbaikan sistem logistik. Begitu pula penataan terhadap regulasi dan insentif yang semakin baik.
 
"Terakhir stabilitas politik dan kondisi kenyamanan mereka (investor) di Indonesia. Rasanya pertimbangan kita lebih baik dibandingkan negara (tujuan investasi) lain. Atas dasar itu, saya punya keyakinan Indonesia tetap akan jadi pilihan dalam rangka realisasi investasi," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan