"Minimal Rp200 triliun itu akan bisa kami wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya dalam konferensi pers realisasi investasi, Senin, 24 Oktober 2022.
Bahlil menjelaskan sudah ada komitmen investasi dari sejumlah negara di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan.
"Kami targetkan pada 2023 mereka (UEA) akan masuk di IKN, yang sudah firm itu USD20 miliar, yang sudah oke. Mereka akan masuk IKN dan beberapa investasi di sektor yang lain," katanya.
Sementara itu, Bahlil juga mengatakan sejumlah negara Eropa telah menyampaikan penawaran dan sebagian bahkan telah dibawa kepada Presiden Jokowi.
Baca juga: Bahlil: Hingga September, Nilai Investasi di Indonesia Tembus Rp892,4 Triliun |
Mantan Ketua Umum HIPMI itu menegaskan ada banyak investor yang ingin masuk dalam proyek pembangunan IKN. Dari total investasi IKN sebesar Rp500 triliun lebih, hanya sekitar 20 persen yang berasal dari APBN dan sisanya adalah dari investasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan investasi swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN yang akan selesai bukan hanya dalam hitungan setahun dua tahun.
"Itu kan bukan satu tahun, dua tahun selesai, itu bisa sampai 10 tahun baru bisa selesai. Untuk tahap pertama berdasarkan masterplan, Insyaallah akan sesuai dengan schedule (jadwal). Pada 2024 apa yang dicanangkan pemerintah, untuk kita upacara 17 Agustus di IKN, Insyaallah akan terwujud," katanya.
Bahlil menambahkan pihaknya tengah membahas rancangan peraturan pemerintah soal kemudahan berusaha di IKN. RPP tersebut ditargetkan rampung pada akhir Oktober ini.
"PP untuk insentif (IKN) di Kementerian Investasi, jadi sekarang lagi dibahas. Harusnya selesai Oktober ini, Insyaallah saya akan kejar target itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News