Ilustrasi. Foto : MI/Usman Iskandar.
Ilustrasi. Foto : MI/Usman Iskandar.

Dana Pensiun Perlu Dipersiapkan di Masa Pandemi

Husen Miftahudin • 29 September 2020 10:42
Jakarta: Bencana covid-19 membuat perekonomian luluh lantah. Kondisi ini mengharuskan masyarakat memutar otak untuk mempersiapkan diri agar perlambatan ekonomi tidak merembet ke kehidupan pribadi. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah dana pensiun.
 
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi dana pensiun di masa pandemi terus mengalami peningkatan. Pada Juli 2020 investasi dana pensiun (yoy) tercatat sebanyak Rp282,74 triliun, tumbuh 3,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp278,7 triliun.
 
"Dari industri keuangan non-bank, investasi dana pensiun meningkat konsisten meski kenaikannya tidak besar. Pola peningkatan ini diharapkan terus berlanjut sampai akhir tahun ini, sehingga bisa menjadi modal yang baik di era new normal," ungkap Staf Ahli OJK Ryan Kiryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 29 September 2020.

Dia bilang mayoritas dana pensiun bermain di instrumen investasi fixed income yang lebih aman dan berisiko rendah. Namun portofolio ini diperkirakan tidak bisa mengejar imbal hasil yang diinginkan ketika kondisi membaik. Misalnya, saat kupon obligasi dan nilai saham naik.
 
"Di sisi lain, tetap konsisten dengan strategi investasi jangka panjang karena liabilitas mereka juga jangka panjang. Jadi tidak perlu khawatir kondisi saat ini, situasi kemungkinan membaik. Artinya tetap mempertahankan portofolio yang lama," paparnya.
 
 

 
Demi mengejar imbal hasil, investasi di saham dan reksa dana saham memungkinkan. Namun di masa pandemi ini justru pergerakan saham berfluktuasi sehingga rentan terhadap penurunan jumlah aset.
 
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menyarankan agar masyarakat memiliki dana pensiun dengan memperhatikan manajemen risiko serta kewajiban membayar manfaat pensiun jatuh tempo. Terpenting adalah porsi dan arahan investasi yang lebih berhati-hati dalam menghadapi dinamika pasar.
 
"Mayoritas masyarakat memiliki dana baru dan cenderung dialokasikan ke deposito, obligasi, daripada mengisi berkurangnya alokasi investasi di saham dan reksa dana," sebutnya.
 
Menurut dia, Allianz mengantisipasi hasil investasi yang lebih baik di 2021 dan fokus pada fase pemulihan. Perusahaan mempertahankan pandangan positif pada instrumen pendapatan tetap hingga kuartal I-2021 dan akan meninjau ulang sesuai dengan kondisi ekonomi dan pasar.
 
Daryanti menekankan, untuk melakukan investasi secara tepat, seorang investor harus memahami profil risikonya, memiliki target jangka panjang, dan memilih portofolio yang terdiversifikasi. Selalu kaji ulang portofolio aset yang dimiliki, pilih instrumen investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi, dan lakukan investasi secara berkala.
 
"Tidak ada satupun instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil tertinggi setiap tahunnya. Portofolio yang terdiversifikasi dengan baik, akan menambah nilai aset dan memberikan ketenangan pikiran," pungkas Daryanti.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan