Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko mengatakan, manuver ini menjadi realisasi ekspansi bisnis global dan diversifikasi bisnis PGN untuk masuk ke dalam bisnis LNG internasional. Dengan begitu emiten berkode PGAS itu memiliki portofolio penjualan energi tingkat global.
"LNG penting bagi rantai supply yang dimiliki PGN dan diharapkan menjadi penggerak revenue dari bisnis LNG internasional pada 2024," kata Arief dalam siaran pers, Selasa, 13 Februari 2024.
Dia menjelaskan, bisnis LNG Internasional ke Tiongkok ini telah dijajaki sejak 2020-2021 bersama supplier dan buyer, hingga akhirnya mencapai kesepakatan bersama untuk realisasi pengiriman LNG tahun ini.
Baca juga: Jokowi Klaim Proyek Penghasil Gas Bumi Terbesar Indonesia Serap 70% Pekerja Lokal |
Dalam prosesnya, PGN pun berkomunikasi secara intensif baik dengan LNG supplier serta potensial buyer. Di samping itu, market intelligence juga dilakukan untuk pemasaran dan penetrasi LNG baik skala regional maupun global.
"Kerja sama ini memberikan benefit bagi PGN untuk penciptaan milestone penting dalam bisnis LNG global, sehingga menimbulkan awareness dan kehadiran dari PGN kepada para pemain LNG skala global," jelas dia.
Perhitungan bisnis PGN
Arief menekankan perhitungan bisnis dan GCG dilaksanakan dengan prudent agar upaya PGN dalam memasuki pasar LNG internasional memiliki impact keekonomian bagi perusahaan maupun negara. Namun juga tetap memberikan prioritas gas bumi untuk pemenuhan energi dalam negeri agar keekonomian dan ketahanan energi terjaga.Diversifikasi bisnis LNG internasional di PGN didorong oleh pertumbuhan demand LNG di beberapa negara termasuk Tiongkok.
"Potensi untuk pasar global cukup menarik karena LNG memiliki keunggulan jika dibandingkan gas pipa," ungkap dia.
Adapun beberapa keunggulan LNG adalah mudah diangkut dalam jarak jauh dan disalurkan ke pusat-pusat permintaan dalam waktu yang relatif lebih cepat, serta dapat diperdagangkan di pasar terbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News