Hampir sebanyak 50 ton karkas ayam dikirimkan dari Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Ciomas di Pemalang, Jawa Tengah. Di 2023, Japfa sudah berhasil memenuhi permintaan Singapura dengan mengirimkan karkas ayam dan ayam hidup yang juga merupakan ekspor perdana ayam hidup via laut.
Japfa Comfeed Indonesia merupakan perusahaan agribisnis di Indonesia yang memiliki lini bisnis produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan komersial dan pengolahan hasil peternakan, budi daya perairan, peternakan sapi, serta perdagangan, dan lain-lain.
Direktur Japfa Harwanto mengungkapkan, permintaan terus menerus dari Singapura sudah menjadi bukti perseroan konsisten terhadap menjaga mutu dan standar sesuai dengan standar keamanan pangan internasional.
"Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menyediakan protein hewani yang berkualitas dan terjamin keterlacakannya. Di samping itu, kami juga turut mendukung akselerasi target ekspor nasional," ujar Harwanto dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Februari 2024.
Baca juga: Mantap, untuk Pertama Kalinya Indonesia Terbangkan 23 Ribu Ayam Hidup ke Singapura! |
Penuhi kebutuhan pangan nasional
Harwanto mengatakan, dengan hasil produksi yang dimiliki saat ini, Japfa tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional, melainkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan regional.
"Dalam menghasilkan dan mendistribusikan produk-produknya, Japfa menekankan pada kualitas dan keamanan pangan di seluruh rantai produksinya. Japfa memastikan praktik peternakan yang bertanggung jawab serta mematuhi regulasi lingkungan yang ketat," kata dia.
Menurut dia, didukung dengan kemajuan teknologi, tenaga ahli produksi, hingga langkah pemantauan kualitas ketat, hasil produksi tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional, melainkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan regional.
Adapun standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI),sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.
"Kami akan selalu berupaya untuk terus mengembangkan inovasi dan memperluas tujuan negara ekspor, sehingga produk kami dapat dinikmati oleh lebih banyak orang di berbagai belahan dunia. Kami optimistis kualitas produk yang dimiliki, dan kedepannya kami akan menjalin kerjasama dengan negara-negara lainnya," jelas Harwanto. (Tamara Sanny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News