Melalui kerja sama ini, MSD akan memberikan edukasi terkait pencegahan berbagai penyakit melalui vaksinasi, dan KFD menyediakan layanan vaksinasi HPV mandiri kepada masyarakat luas melalui Klinik Kimia Farma yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Managing Director MSD Indonesia George Stylianou menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih sehat. Bersama Kimia Farma Diagnostika, MSD Indonesia meningkatkan pemahaman di masyarakat mengenai penyakit terkait HPV, yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam membantu meredam penyebaran berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus ini.
"Tak hanya penyakit terkait HPV, kedepannya, kami juga berkomitmen bersama Kimia Farma Diagnostika untuk memberikan edukasi mengenai penyakit lainnya yang dapat dicegah oleh vaksinasi, seperti pneumonia, varicella, Measles Mumps Rubella (MMR), dan diare rotavirus," ujar George dikutip dari siaran pers, Sabtu, 9 Maret 2024.
Ia pun berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Baca juga: UMKM Naik Kelas Perlu Sarana Perluas Pasar |
Genjot kesediaan masyarakat terima vaksin HPV
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Arie Genipa Suhendi menjelaskan, kolaborasi MSD dan KFD menjadi satu langkah bersama untuk membantu memudahkan masyarakat agar lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.
"Sejalan dengan Kementerian Kesehatan RI yang berkomitmen untuk mencegah morbiditas, mortalitas, dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, KFD melakukan kolaborasi dengan MSD dalam rangka meningkatkan literasi, dan kesediaan masyarakat terkait penerimaan vaksin HPV," tutur dia.
Lebih lanjut Arie menekankan, para tenaga ahli kesehatan di klinik Kimia Farma akan membantu memberikan pemahaman yang tepat seputar virus HPV, serta memberikan
pendampingan yang dibutuhkan masyarakat, termasuk pemberian vaksin HPV dan kedepannya akan memperluas pelayanan vaksinasi.
Diketahui, Human papillomavirus atau HPV adalah penyebab dari berbagai penyakit, salah satunya kanker serviks. Dua genotipe HPV yang paling umum, ditemukan menjadi penyebab sekitar 70 persen dari kasus kanker serviks pada perempuan. Tak hanya kanker serviks, infeksi HPV juga dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin yang juga dapat menyerang laki-laki.
Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV terbukti memiliki tingkat efikasi yang tinggi, hampir mencapai 100 persen, dalam mencegah infeksi HPV bagi individu yang belum terinfeksi saat pemberian vaksin.
Untuk mengurangi risiko dampak dari virus HPV, vaksin HPV penting diberikan pada anak dan juga di usia remaja dan dewasa, baik untuk perempuan maupun laki-laki.
Sayangnya, upaya pencegahan belum menjadi prioritas masyarakat saat ini. Contohnya kanker serviks yang merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV, cakupan skrining pada 2023 masih sangat rendah yakni hanya 7,02 persen dari target 70 persen. Padahal, langkah-langkah preventif seperti skrining dan vaksinasi perlu diambil guna mengurangi potensi infeksi dan dampak dari virus HPV itu sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News