Ilustrasi polusi udara di Jakarta. MI/Usman Iskandar.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. MI/Usman Iskandar.

Banyaknya Sumber Polutan Bikin Polusi di Jakarta Kian Buruk

Husen Miftahudin • 14 September 2023 14:23
Jakarta: Lead Analyst Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) Lauri Myllyvirta mengakui banyak sumber polutan yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.
 
"Yang sering disebut memang PLTU. Tapi bukan satu-satunya. Ada sumber polutan lain yaitu transportasi, kebakaran hutan, dan lain-lain," kata Lauri dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 September 2023.
 
Pernyataan Lauri itu sesuai dengan data yang disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, polusi udara di Jakarta merupakan emisi dari kendaraan bermotor.

Data KLHK menyebutkan tidak kurang dari 44 persen polusi udara disumbang dari emisi kendaraan bermotor. Disusul industri sebesar 31 persen, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen, dan komersial satu persen.

 
Baca juga: Heru Buka Suara soal Permintaan Tetapkan Status Bencana Polusi Udara
 

Total emisi karbon kendaraan capai 81,17 juta kg CO2e


Sementara itu, total emisi karbon dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e menyusul tingginya jumlah penggunaan. Angka tersebut disampaikan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
 
Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF Abra Talattov mengatakan dengan rata-rata konsumsi BBM di Jakarta untuk motor sebesar 0,92 liter per hari dan mobil 3,9 liter per hari, maka total konsumsi BBM di Jakarta bisa mencapai 17,8 juta liter per hari untuk seluruh populasi motor dan 16,2 juta liter per hari untuk seluruh populasi mobil.
 
"Apabila jumlah emisi karbon satu liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, artinya estimasi total emisi yang dihasilkan dari total populasi sepeda motor dan mobil penumpang di Jakarta mencapai 81,17 juta kg CO2e," jelas dia.
 
Masalahnya, papar Abra, dalam lima tahun terakhir populasi mobil penumpang di Jakarta mengalami peningkatan hingga 15,5 persen menjadi 4,13 juta kendaraan. Sementara populasi sepeda motor meningkat hingga 27,8 persen menjadi 19,22 juta kendaraan.
 
"Menyadari besarnya emisi karbon yang dihasilkan kendaraan berbasis fosil tersebut sudah mestinya menjadi momentum transformasi menuju ekosistem transportasi yang bersih," tegas dia.
 
Lauri pun meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi yang komprehensif untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. "Agar udara Jakarta bersih, solusi tidak boleh fokus pada satu sektor saja. Penyelesaian secara menyeluruh harus ada pada beberapa sektor," ucap dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan