Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir. Foto Istimewa.
Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir. Foto Istimewa.

Pengembangan Transisi Energi Banyak Tantangannya, Apa Saja?

Husen Miftahudin • 10 Mei 2023 11:00
Jakarta: Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Pandu Sjahrir mengungkap berbagai tantangan dalam pengembangan transisi energi di Indonesia. Dalam hal ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan terbesar.
 
Meskipun pemerintah telah mengambil langkah yang baik untuk mempercepat pengembangan industri transisi energi, tantangan terbesar tetap berada pada pengembangan SDM yang berkualitas dalam waktu 10 tahun ke depan.
 
"Industri ini masih menghadapi banyak tantangan. Namun menurut saya, PR terbesar industri transisi energi adalah mengembangkan talenta-talenta berkualitas dalam 10 tahun ke depan. Jika tidak, kita mungkin harus mengimpor talenta dari luar negeri untuk menggarap potensi besar ini," ujar Pandu dikutip dari siaran pers, Rabu, 10 Mei 2023.
 

Gencar menggandeng ahli teknologi dan energi


Untuk mengatasi tantangan ini, Pandu berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan SDM yang berkualitas. Dia juga menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan para ahli dari bidang teknologi dan energi di ITB.

"Kami juga tertarik untuk bekerja sama dengan ITB karena kita juga harus mengembangkan SDM untuk industri yang masih sangat baru. Di TBS saat ini juga banyak alumni ITB dari bidang mining dan manajemen," ungkapnya.
 
Dalam 10 tahun ke depan, lanjutnya, semua pihak harus memikirkan bagaimana mengembangkan SDM dalam menghadapi tantangan dan perubahan teknologi, khususnya di industri yang baru muncul seperti pengolahan baterai dan daur ulang (recycling).
 
Pandu menekankan, teknologi berkembang dengan sangat cepat dan SDM harus mampu berinovasi dan beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi perubahan tersebut.
 
"Krisis terbesar kita dalam pengembangan industri transisi energi adalah masalah SDM. Karena itu, saya melihat bagaimana bisa bekerja sama dengan ITB dan berinvestasi di sisi riset, karena itu yang perlu kita dalami. Karena industri ini masih kecil, hanya 0,2 persen, tapi pemerintah ingin meningkatkannya hingga 30 persen sampai 50 persen dan itu bagus," lanjut dia.
 
Baca juga: Belajar dari Denmark: Indonesia Berpotensi Kuat Manfaatkan Energi Surya dan Angin
 

Jika tidak, bakal gemar impor


Lebih lanjut lagi, Pandu menegaskan bahwa jika tidak fokus pada pengembangan SDM, maka besar kemungkinan industri di Indonesia harus mengimpor SDM dari luar.
 
"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri transisi energi di Indonesia," tegas Pandu.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan