"Inisiasi tersebut diharapkan dapat merespons kebutuhan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas dalam mengelola sumber daya negara di tengah dan pascapandemi," kata Puan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 31 Agustus 2022.
Menurutnya melalui kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong maka antar negara diharapkan dapat meningkatkan langkah-langkah yang lebih cepat dalam merespons permasalahan global. Hal itu dapat dilakukan jika pemerintah, parlemen, badan pemeriksa atau SAI, menggunakan kesempatan dalam forum G20, P20, dan SAI20 untuk bersinergi.
"Untuk membangun komitmen yang kuat dalam menyelamatkan nasib dunia melalui keputusan-keputusan dan agenda kerja bersama yang nyata," jelas Puan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SAI20.
Baca: Gawat! Pemerintah Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Pertanian 2023 Jadi 3,7% |
Puan menambahkan SAI masing-masing negara juga dapat ikut mengambil peran sebagai mitra G20 dalam memastikan peningkatan akuntabilitas dan efektivitas kebijakan global masing-masing negara. Peran ini dapat dilaksanakan oleh SAI dengan ikut mengawal keberlanjutan agenda global yang disepakati bersama.
Ketua BPK Isma Yatun menegaskan P20 dan SAI20 memiliki kepentingan yang sama dan dapat memperkuat kolaborasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi dan mencapai agenda 2030 untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Ketua DPR menegaskan aksi kolaboratif dalam menghadapi tantangan yang semakin cepat muncul. SAI20 perlu bekerja sama dengan P20 dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjalankan fungsi pengawasan yang independen untuk memastikan keberhasilan kebijakan dan program negara G20," jelas Isma Yatun.
Pertemuan KTT SAI20 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan pertemuan sebelumnya mulai dari pertemuan bilateral, pertemuan teknis, dan pertemuan pejabat senior.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News