Direktur Utama Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono. Foto: dok Surveyor Indonesia.
Direktur Utama Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono. Foto: dok Surveyor Indonesia.

Surveyor Indonesia: 15 Kota Implementasi Penuh Indikator SDGs

Husen Miftahudin • 24 November 2022 15:07
Jakarta: Sebanyak 15 kota dari 74 kota lolos mengikuti penjurian I-SIM for Cities yang diselenggarakan PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Bappenas dan Apeksi. Kota-kota tersebut adalah Semarang, Pare-pare, Blitar, Tebing Tinggi, Salatiga, Probolinggo, Manado, Pagar Alam, Tegal, Tasikmalaya, Bogor, Sukabumi, Gorontalo, Banjarbaru, dan Tangerang.
 
"Kota terpilih merupakan 15 terbaik berdasarkan penilaian indikator SDGs dari 74 kota yang mendaftar untuk selanjutnya akan dikupas lebih mendalam lagi program unggulan setiap kota dalam penjurian ini," kata Direktur Utama Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 November 2022.
 
Haris melanjutkan program I-SIM for Cities bertujuan untuk membangun jembatan antara stakeholders dengan pemerintah daerah (pemda). Pembangunan SDGs sendiri perlu didukung oleh stakeholders yang berada di wilayah tersebut.

Menurutnya, keberlanjutan pembangunan, kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, isu terkait gender, akses pendidikan, menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah.
 
"Disinilah peran Surveyor Indonesia untuk memberikan inspirasi setiap unsur anak bangsa harus mampu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, masyarakat, dan negara. SDGs harus menjadi gerakan bersama," tegasnya.
 
Baca juga: Surveyor Indonesia Dorong Pemda Bikin Program Berkelanjutan

 
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Kepala Sekretariat Nasional SDGs Vivi Yulaswati mengatakan, penjurian ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena bisa mengenal lebih dalam dan mendapatkan insight yang komprehensif mengenai SDGs yang dilakukan oleh pemerintah kota.
 
"I-SIM itu integrated sustainability, tentunya berbasis data yang tidak hanya fokus pada satu atau dua goals tetapi berbicara mengenai keterkaitan antar goals SDGs dan dampaknya," ujarnya.
 
Vivi menambahkan, I-SIM ini merupakan bagian pembelajaran untuk setiap kota dan mungkin nanti akan berkembang ke daerah-daerah lainnya supaya bisa membangun data yang lebih baik, dapat mengukur, dan menjadi pembuktian ketercapaian SDGs di masing-masing kota dan tentunya Indonesia.
 
I-SIM for Cities merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat kota. Melalui program ini, pemerintah kota dapat mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam rangka akselerasi performa capaian tersebut.
 
Dengan semangat inklusivitas atau no one left behind, I-SIM for Cities menciptakan keterlibatan pentahelix multi-stakeholders, seperti pemerintahan, akademisi, komunitas, bisnis, filantropi dan media. Lebih dari itu, program ini pun mendorong pengembangan kapabilitas pemerintah kota terhadap standar kota yang berkelanjutan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan