Lifting minyak pada 2021 ditargetkan 705 ribu BOPD dan gas 5,6 BSCFD. Untuk mencapai itu, Indonesia membutuhkan investasi USD250 miliar (Rp3.528 triliun) atau USD25 miliar (Rp352 triliun) per tahun.
"Investasi ini mutlak dibutuhkan hulu migas untuk melakukan kegiatan eksplorasi, pengembangan, maupun produksi. Oleh karena itu, pada saat yang sama kami juga membutuhkan kepastian berusaha bagi investor," katanya.
Dwi juga mengatakan SKK Migas telah menyiapkan empat strategi untuk mengejar target produksi tersebut.
Yakni, mempertahankan produksi-produksi yang sudah ada; percepatan sumber daya menjadi produksi; penerapan enhanced oil recovery (EOR); dan kegiatan eksplorasi yang masif.
"Keempat strategi tersebut saling terkait, sehingga semuanya harus memenuhi target yang ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah membuat beberapa kebijakan antara lain penurunan harga gas untuk mendorong tumbuhnya industri, pelonggaran perpajakan dan fleksibilitas sistem fiskal untuk meningkatkan daya tarik investasi migas, serta meningkatkan keekonomian pengembangan lapangan.
Kementerian ESDM juga telah mengurangi ketidakpastian investasi dengan penyederhanaan perizinan, penyediaan dan keterbukaan data, dan integrasi hulu-hilir serta stimulus fiskal.
"Pemerintah tidak lagi mengedepankan besarnya bagi hasil untuk negara, tetapi lebih mendorong proyek migas dapat berjalan melalui pemberian insentif beberapa plan of development (POD) yang dinilai tidak ekonomis oleh kontraktor," ujar Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id