Jakarta: Minuman tradisional khas Korea biasanya muncul di berbagai film maupun serial yang digandrungi masyarakat Indonesia. Minuman itu biasa dinikmati kalangan biasa hingga kaum elite.
Siapa sih yang tidak kenal soju? Hampir sama seperti aktor dalam drama maupun serial, soju seolah ikut jadi tokoh utama.
Bicara soju sebagai minuman, sudah biasa. Medcom.id justru penasaran tentang cerita di balik soju yang ternyata punya sejarah sejak Korea Selatan masih bersama-sama Korea Utara.
Medcom.id sempat mampir ke tempat penyulingan soju milik HITEJINRO di Kota Icheon, Korea Selatan. Didampingi langsung Manager HITEJINRO untuk Asia Tenggara Yu Byungjun, kami memulai perjalanan mengenali soju dengan cita rasa otentik itu.

Manager HITEJINRO untuk Asia Tenggara Yu Byungjun mendampingi langsung kunjungan media, Senin, 14 November 2023
Ketika memasuki museum mini, mata kami dimanjakan dengan pemandangan hijau. Dinding museum mini itu dihiasi gambar bambu yang menjadi salah satu unsur penting dalam pembuatan soju.
Byungjun yang akrab disapa Jun menjelaskan mereka sudah membuat soju sejak 1924. Nyaris satu abad.
Soju yang awalnya banyak dinikmati laki-laki, semakin ke sini semakin bisa dinikmati perempuan. Ada penyesuaian kadar alkohol agar minuman nasional ini bisa dinikmati semua.
.jpeg)
Maskot kodok dan BA JINRO, IU.
Pecinta K-Pop pasti tak asing dengan IU, penyanyi sekaligus aktris ternama di Negeri Ginseng. IU kini dipercaya sebagai brand ambassador (BA) JINRO. Kehadiran IU sebagai BA menunjukkan minuman bermaskot kodok ini bisa dinikmati anak muda, termasuk perempuan.
Proses Pembuatan
.jpeg)
Tiga bahan alami utama pembuatan soju
Pembuatan soju di pabrik ini sangat unik. Chamisul soju dibuat dengan tiga bahan utama, yakni beras, barley, dan tapioka. Bahan-bahan utama itu didampingi bahan tambahan.
“Bahan-bahan itu menjalani metode filtrasi empat kali menggunakan arang bambu yang diaktivasi,” ujar Jun di area museum mini Pabrik HITEJINRO, Icheon, Korea Selatan, Senin, 14 November 2023.
.jpeg)
Gambaran filtrasi tertempel pada dinding di area museum mini HITEJINRO
Proses filtrasi berguna menghilangkan residu yang dapat menyebabkan mabuk dan bau tidak sedap. Proses pembuatan yang unik ini menghasilkan rasa soju yang netral, sedikit manis, dan jernih.
Pembotolan dan Pengemasan
Kami juga diberi kesempatan mengintip proses pembotolan dan pengemasan. Di ruangan yang tak boleh terdokumentasi ini, kami bisa melihat bagaimana mesin-mesin canggih bekerja. Namun, tetap ada tenaga manusia di ruangan itu.
“Kami tetap membutuhkan mata manusia untuk memastikan produk ini memiliki kualitas terbaik,” tegas Jun.
Di luar itu, HITEJINRO juga mendaur ulang botol. Kami ditunjukkan proses label botol dilepas. Lalu botol disanitasi intensif sebelum diisi kembali dengan soju.

Area luar pabrik di mana produk yang telah menjalani pembotolan dan pengemasan siap didistribusikan
Lepas dari area itu, kami menuju area terbuka di mana soju sudah rapi dan bisa didistribusikan.
“Packing krat plastik untuk didistribusikan ke bar, sementara packing dengan kertas (dus) untuk didistribusikan ke hypermarket,” terang Jun.
Baca Juga: Mengenal Soju: Sejarah hingga Etika Meminumnya
HITEJINRO
HITEJINRO melebarkan pasar hingga ke Indonesia sejak 2016 melalui PT Nano Logistics. Produk JINRO tersebar di Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali, dan Kalimantan.
Setidaknya ada sepuluh varian, mulai original hingga pilihan rasa buah. HITEJINRO menawarkan pengalaman minum yang otentik dan penuh rasa kepada masyarakat Indonesia yang terkenal suka ‘demam Korea’.
Produk HITEJINRO terdaftar sebagai nama produk resmi di World Intellectual Property Organization (WIPO). Mereka juga diakui dunia karena menjadi pilar penyebar budaya minum orang Korea ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id