PLTA. Foto: Dokumen PLN
PLTA. Foto: Dokumen PLN

Butuh Rp10 Ribu Triliun, PLN Nggak Sanggup Kembangkan Listrik Hijau Sendirian

Media Indonesia.com • 03 November 2022 11:58
Jakarta: PT PLN (Persero) memperkirakan kebutuhan investasi untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 2060 terbilang besar. Anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai USD700 miliar atau setara dengan Rp10 ribu triliun.
 
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto berharap adanya dukungan dari pihak lain untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Mengingat, investasi yang dibutuhkan tidak sedikit.
 
"Kami sangat butuh partner untuk membangun proyek EBT, karena investasi untuk mencapai NZE sampai 2060 itu sekitar USD700 miliar," ujar Wiluyo, dilansir Media Indonesia, Kamis, 3 November 2022.
 
"Jadi untuk konversi energi fosil ke EBT melalui program transisi energi kami butuh anggaran besar," imbuhnya.
 
Baca juga: Skema Power Wheeling dalam RUU EBT Picu Beban Negara Bengkak 

Lebih lanjut, pihaknya mengakui tidak akan sanggup jika harus membiayai proyek EBT sendirian.
 
Oleh karena itu, PLN membuka kesempatan untuk berkolaborasi sebagai partner dengan berbagai lembaga/perusahaan dalam negeri maupun internasional.
 
"Kami membuka kesempatan untuk lembaga/perusahaan dalam negeri maupun internasional untuk berkolaborasi dalam mewujudkan EBT," pungkas Wiluyo.
 
Adapun pasokan listrik pada 2060, sebanyak 100 persen akan berasal dari sumber EBT. Untuk mencapai netral karbon pada periode tersebut, perseroan setidaknya membutuhkan kapasitas terpasang listrik sebesar 600 Gigawatt (GW).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan