Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro mengatakan, lebih dari 13 tahun Pertamina mengelola wilayah kerja offshore, diawali dengan akuisisi Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ) pada Juli 2009.
Saat ini, PHE menjaga kestabilan energi melalui pengelolaan aset existing offshore (PHE ONWJ, OSES, WMO, NSO, Nunukan, PHM & PHKT), dan New Venture Open Area dengan kegiatan eksplorasi yang terus meningkat.
Terdapat total 3.786 sumur offshore yang dikelola oleh PHE dengan aktivitas well intervention dan well services lebih dari 500 sumur per tahunnya.
Ia pun mengungkapkan terdapat lima kunci keberhasilan kinerja PHE offshore. Pertama adalah HSSE & DWI Major Risk Management. Kedua Drilling Operation Excellence. Ketiga Drilling Project Management Office. Keempat Supply Chain Management for Cost Effective Drilling, dan Innovation & Pioneering,
Baca juga: SKK Migas: Temuan Cadangan Migas Pengganti Sudah Capai 100% |
"Kelima pilar tersebut mendukung pencapaian dan keberhasilan kami, tentunya berkat dukungan dari seluruh pihak dan pemangku kepentingan terkait,” ungkap Wiko dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 November 2022.
Ia menjelaskan, PHE telah mencatatkan berbagai pencapaian di area offshore Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang disatukan dalam inovasi OPTIDRILL yang berhasil membukukan pengeboran tercepat di area Mahakam dengan cost efficiency lebih dari 55 persen.
Inovasi itu menggunakan optimasi persiapan side track dari semen sumur lama secara rigless dengan Hydraulic Workover Unit, optimasi komplesi sumur rigless dan optimasi akuisisi data reservoir tanpa Drill Pipe.
Selain PHM, wilayah kerja offshore lainnya seperti PHE ONWJ, OSES, dan WMO juga menunjukan performa cemerlang. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan optimasi biaya yang sukses menurunkan well cost hingga lebih dari 33 persen.
“Kami meyakini masih banyak potensi yang bisa kita kembangkan. Kami akan terus menggali potensi, termasuk mengeksplorasi sumber migas tidak hanya di daratan tetapi juga di lepas pantai. PHE terus bergerak masif dan agresif untuk menjaga keberlanjutan hulu migas nasional,” jelasnya.
Pada 2022, PHE mempunyai rencana kerja yang agresif antara lain pengeboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur, pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, penambahan rencana kerja workover, perawatan sumur, dan reaktivasi sumur.
Lalu, PHE juga akan memastikan onstream pengembangan OPLL 2A, SLO Stage 1 Rokan, Jambaran Tiung Biru, ABG Gantar Optimasi, Zulu Phase 2, maintenance dan peningkatan integritas fasilitas produksi, serta mendorong capaian dari waterflood di PEP, PHE, PHI.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News