Properti yang menyasar segmen kelas menengah ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp700 jutaan per unit, dan ternyata menarik minat besar dari konsumen, meski ada tren menurunnya daya beli di kalangan kelas menengah.
Regional AVP Marketing Agung Podomoro Land, Tedi Guswana, menyatakan bahwa tingginya minat terhadap perumahan ini menunjukkan potensi besar kawasan Karawang.
Baca juga: Mengenal Masyarakat Kelas Menengah
"Rumah milenial yang kami jual banyak dipilih konsumen properti di market Karawang, Bekasi dan Jakarta," kata Tedi dalam keterangan yang dikutip, Kamis 5 September 2024.
Faktor utama yang mendorong penjualan properti di Karawang ini mencakup sejumlah hal. Pertama, infrastruktur Karawang yang sedang berkembang pesat dengan adanya Tol Jakarta-Cikampek, Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta rencana pengembangan bandara internasional dan tol baru.
Semua ini membuat Karawang menjadi kawasan yang sangat strategis, terutama bagi mereka yang ingin tinggal di sekitar pusat kota dengan akses transportasi yang mudah.
Selain itu, milenial yang memiliki preferensi pada hunian rumah tapak (landed house) tetap menunjukkan permintaan yang tinggi meski ada tantangan ekonomi.
Rumah milenial ini menawarkan konsep modern classic minimalist dengan fasilitas premium, termasuk akses ke klub kesehatan, area hiburan seperti bioskop privat, dan fasilitas olahraga.
Kombinasi ini membuat hunian tersebut menjadi pilihan menarik bagi segmen kelas menengah yang masih mampu berinvestasi dalam properti berkualitas.
Kelas Menengah Anjlok
Menurut Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, kelas menengah di Indonesia adalah penyumbang utama dalam konsumsi rumah tangga. Namun, tren penurunan jumlah kelas menengah menunjukkan adanya perubahan daya beli pascapandemi.Sejak 2019 hingga 2024, jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada 2019, kelas menengah mencapai 21,45 persen dari total populasi. Namun, pada 2023 jumlah ini turun menjadi 17,44 persen dan terus berkurang hingga 17,13 persen di 2024.
Penurunan ini setara dengan 4,32 persen, yang berarti sekitar 12 juta orang turun dari kelas menengah, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sekitar 280 juta orang. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli di kelompok ini.
Secara keseluruhan, meski terjadi penurunan kelas menengah, contoh kasus seperti penjualan perumahan ini menunjukkan bahwa segmen ini belum sepenuhnya kehilangan kekuatan konsumsinya. Infrastruktur yang baik, lokasi strategis, dan fasilitas hunian yang sesuai dengan kebutuhan milenial menjadi daya tarik utama yang tetap mampu menggerakkan pasar properti di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id