"Data yang disampaikan itu sebetulnya dari sisi cadangannya belum konklusif. Jadi, setiap pengeboran itu harus dites beberapa hari cadangannya, baru kita bisa keluarkan (datanya)," kata Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Tancap Gas Menjemput Investor Migas', Minggu, 17 Oktober 2021.
Menurut Taslim, temuan cadangan migas yang berhasil tercatat dan dieksplorasi terdapat di sejumlah tempat. Pertama, sumur eksplorasi Singa Laut-2 yang terletak di Perairan Natuna, berbatasan langsung dengan Vietnam. Operator sumur itu adalah Premier Oil Tuna B.V.
Kedua, cadangan migas di lepas pantai Kalimantan Timur yang ditemukan Eni West Ganal Ltd. Ketiga, cadangan migas hasil eksplorasi di Sumur Hidayah-1 oleh Petronas Carigali North Madura II Ltd.
"Itu (semua) yang sudah dites, yang sudah konklusif hasilnya," ujar Taslim.
Namun, Taslim optimistis potensi temuan cadangan migas sebanyak 204,7 juta barel akan membantu pemerintah menunjang produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. Dia menekankan target itu tercapai bila semua infrastruktur di sektor hulu migas memadai.
"Itu sangat membantu kalau fasilitasnya ada, infrastruktur ada, itu bisa juga mendukung target di 2030," ucap Taslim.
Baca: Cadangan Migas Nasional Diyakini Lampaui Target di 2021
Menteri BUMN Erick Thohir melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa PT Pertamina (Persero) menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru yang mencapai 204,7 juta barel. Selain bisa menambah cadangan migas nasional, temuan tersebut berpeluang menjadi ladang bisnis untuk menambah pendapatan negara
Temuan cadangan migas tersebut menjadi pertanda kegiatan di hulu migas Indonesia semakin menjanjikan. Sinyal positif ini tak lepas dari banyaknya kemudahan yang diberikan Indonesia bagi siapapun yang mau mengeksplorasi migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News