Teknologi Terkini Pelopori Penambangan Batu Bara Bawah Tanah Skala Besar di Indonesia. Foto: dok PT SDE.
Teknologi Terkini Pelopori Penambangan Batu Bara Bawah Tanah Skala Besar di Indonesia. Foto: dok PT SDE.

Teknologi Terkini Pelopori Penambangan Batu Bara Bawah Tanah Skala Besar di Indonesia

Ade Hapsari Lestarini • 18 Desember 2023 17:34
Kotabaru: Perusahaan pertambangan bawah tanah yang terafiliasi dengan China Qinfa Group Ltd. PT Sumber Daya Energi (SDE) memelopori operasi penambangan batu bara bawah tanah berskala besar pertama di Indonesia yang menandai perubahan signifikan pada lanskap pertambangan nasional.
 
Dengan konsesi batu bara seluas 185 km2 yang terletak di Sungai Durian, Kotabaru, Kalimantan Selatan, tambang batu bara PT SDE diperkirakan memiliki cadangan batu bara sebesar 293 Mt, dan sumber daya batu bara sebesar 589 Mt.
 
"Tambang ini dirancang dengan kapasitas produksi hingga 20 juta ton per tahun (Mtpa) batu bara, sehingga mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor energi Indonesia dengan perkiraan umur tambang selama 15 tahun," ujar Presiden Direktur Qinfa Group, Xu Da, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Desember 2023.

Menurut Xu Da, PT SDE berkomitmen untuk memberikan kontribusi lebih dari sekadar ekonomi, dengan memberikan penekanan yang sama pada tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan memprioritaskan kontribusi sosial dengan mendorong keterlibatan masyarakat, mendukung bisnis lokal dan menekankan keselamatan dalam seluruh operasinya.
 
PT SDE secara resmi memulai operasi komersial produksi batu bara bawah tanah berskala besar yang pertama. Upacara peresmian berlangsung di lokasi tambang SDE-1 di Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan dihadiri oleh Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia Wu Zhiwei, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi BKPM Achmad Idrus, perwakilan Pemerintah Kalimantan Selatan, perwakilan Pemerintah Kabupaten Kotabaru, dan President Direktur Qinfa Group, Xu Da.
 
 
Baca juga: Menteri ESDM Ingatkan Perusahaan Tambang Ikut Andil Sejahterakan Masyarakat

 
"Kami memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah kami dengan teknologi terkini. Berkomitmen untuk menetapkan standar baru dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab, kami berkomitmen untuk meningkatkan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional," kata Xu Da, seraya mengapresiasi dukungan yang diterima dari berbagai lembaga pemerintah dalam memfasilitasi operasi komersial tambang SDE-1.
 
Dengan total investasi sebesar USD300 juta yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di 2021 hingga saat ini, serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang, PT SDE tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
 
Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia, Wu Zhiwei mengungkapkan, dari Januari hingga Oktober tahun ini, volume perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia mencapai USD114,5 miliar. Struktur perdagangan semakin dioptimalkan, dan volume perdagangan produk bernilai tambah tinggi seperti mobil dan bahan baku baterai listrik meningkat secara signifikan.
 
"Dalam tiga kuartal pertama, investasi langsung dari Tiongkok di Indonesia berjumlah USD5,6 miliar. Industri energi dan pertambangan, sebagai bidang utama kerja sama praktis antara kedua negara, menyumbang hampir 40 persen, dengan Grup Qinfa juga ikut berkontribusi," ungkap Wu Zhiwei.
 
Baca juga: Oranje Nassau, Situs Pertambangan Batubara Tertua Peninggalan Belanda
 

Kapasitas maksimum produksi batu bara mencapai 20 juta ton per tahun


Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Suswantono menambahkan, dalam melakukan penambangan batu bara, PT SDE menggunakan metode tambang bawah tanah. Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara mencapai 20 juta ton per tahun, sehingga akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang memproduksi batu bara dengan metode tambang bawah tanah.
 
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Achmad Idrus berterima kasih kepada China Qinfa Group yang telah memilih Indonesia untuk menempatkan investasinya.
 
"Investasi PT SDE menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi. Target investasi untuk 2024 adalah Rp1.650 triliun dan investasi yang ditempatkan China Qinfa Group menjadi sangat penting," ungkap Achmad Idrus.
 
Dengan dimulainya operasi komersial, PT SDE akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, termasuk menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan UKM lokal. Di luar kontribusi ekonominya, PT SDE juga teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui inisiatif pendidikan seperti pembangunan gedung sekolah dasar SD Magalau Hulu.
 
Bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertambangan Bawah Tanah (BDTBT) di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), PT SDE juga aktif memfasilitasi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan pertambangan bawah tanah. Perusahaan juga berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat dengan merekrut lulusan dari program pelatihan masyarakat yang diselenggarakan oleh BDTBT.
 
"Baru-baru ini perseroan juga bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kotabaru, PT SDE memfasilitasi sepuluh karyawan lokalnya ke BDTBT di Sawahlunto, Sumatra Barat, untuk mengikuti pelatihan penambangan bawah tanah. Inisiatif ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pembelajaran berkelanjutan, pengembangan keterampilan, dan keterlibatan masyarakat, serta dedikasi perusahaan dalam membina tenaga kerja terampil dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan masyarakat lokal," ujar Xu Da.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan