SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengharapkan bendungan ini dapat memenuhi pasokan air baku masyarakat sekitar. Sebab, bendungan ini nantinya bermanfaat untuk air baku sebesar 1.156 liter/detik, yang diperuntukkan ke empat wilayah, di antaranya Kabupaten Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Jawa Timur, dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
"Semoga dengan adanya bendungan ini, kebutuhan air baku masyarakat sekitar dapat terpenuhi," kata Ermy dikutip dari siaran pers, Senin, 9 Oktober 2023.
Emiten berkode saham WSKT itu pun berupaya mengerahkan segala kemampuan agar pekerjaan proyek ini berjalan dengan lancar. Untuk itu, dalam menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, maka pengembangan digitalisasi menjadi prioritas. Salah satunya dengan implementasi BIM (Building Information Modeling) dalam setiap pekerjaan proyek yang Waskita kerjakan.
"BIM ini mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat, dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik," terang dia.
Baca juga: Teknologi Bisa Kurangi Potensi Kendala Proyek Konstruksi |
Berdayakan pekerja lokal
Selain itu, lanjut Ermy, Waskita juga memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang dikerjakan. Ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.
"Dengan pengalaman yang Waskita miliki, perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi HSE (Health, Safety, Environment) yang tinggi," tambah Ermy.
Sebagai informasi, proyek pekerjaan Bendungan Karangnongko Paket 2 ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bangkit Berkah Perkasa dan PT Kelman Infra Pratama. Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini akan dikerjakan dalam 1.218 hari dan ditargetkan selesai pada akhir 2026.
Selain itu, Waskita berkomitmen menjamin kualitas konstruksi proyek Bendungan ini dan menjadikan bendungan sebagai fungsinya yaitu dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat Indonesia, mulai dari penyedia air baku sebagai air minum, irigasi, pembangkit listrik, pengendali banjir, serta pengembangan sektor pariwisata.
"Saat ini, perseroan fokus untuk selalu mengutamakan aspek-aspek tata kelola yang baik, terutama dalam hal transparansi, lean construction serta efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan proses bisnis. Kami berkomitmen akan menjaga bersama sehingga proyek ini bisa memenuhi seluruh keinginan dari stakeholder untuk mewujudkan seluruh target yang diinginkan," tutup Ermy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News