Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.

Menperin Siap Mati-matian Dongkrak Kinerja Manufaktur Tumbuh 5,8%

Husen Miftahudin • 14 Januari 2024 19:19
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk semakin meningkatkan kinerja industri manufaktur pada 2024 di tengah tantangan dampak geoekonomi dan geopolitik global. Sebab, selama ini industri manufaktur menjadi tulang punggung dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
 
"Alhamdulillah, industri manufaktur bisa dikelola bersama dengan baik, sehingga pertumbuhannya terus meningkat. Ini yang harus menjadi fokus dan perhatian kita bersama ke depannya," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Minggu, 14 Januari 2024.
 
Agus mengemukakan, peran penting industri manufaktur nasional tercermin dari kontribusinya yang tergolong paling besar terhadap PDB nasional, dengan capaian 16,83 persen pada kuartal III-2023. Pada periode yang sama, pertumbuhan industri manufaktur menembus 5,02 persen, mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,94 persen.
 
"Industri manufaktur juga konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor kita. Pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi dengan nilai lebih dari USD171,23 miliar," papar Agus.
 
Tak ayal, laporan safeguardglobal.com menyebutkan, Indonesia masuk 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, yang sekaligus satu-satunya negara ASEAN di dalam daftar tersebut.
 
Berdasarkan publikasi tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk manufaktur global. Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16.
 
Baca juga: Deindustrialisasi di Depan Mata, Kemenperin Malah Baru Mau Revisi UU Perindustrian
 

Kinerja manufaktur ditarget tumbuh 5,8%

 
Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, Agus optimistis performa industri manufaktur semakin menjulang di Tahun Naga Kayu.
 
"Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81 persen, dan kami tetapkan target tahun 2024 sebesar 5,80 persen," sebut dia.
 
Guna membidik sasaran tersebut, Kemenperin fokus menjalankan berbagai program prioritas pada 2024. Misalnya, program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), serta program penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.
 
Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing industri dilaksanakan melalui program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batu bara.
 
"Kami juga akan melaksanakan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua baru, pengembangan kawasan industri, serta fasilitasi sertifikasi industri hijau," imbuh Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan