Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Imam Machdi mengatakan, dibanding April 2022 nilai ekspor turun sebesar 29,40 persen. Penurunan nilai ekspor ini karena adanya momen Ramadan dan Lebaran yang berpengaruh pada aktivitas produksi.
baca juga: Mantap, untuk Pertama Kalinya Indonesia Terbangkan 23 Ribu Ayam Hidup ke Singapura! |
"Salah satu penyebab menurunnya nilai ekspor apabila melihat dari siklus tahun-tahun sebelumnya. Memang beberapa aktivitas produksi pada Ramadan terjadi penurunan yang disebabkan oleh waktu libur yang dilakukan di Indonesia, sehingga aktivitas ekspor akan berpengaruh," ujar Imam, dalam Rilis Berita Statistik, dikutip dari Antara, Senin, 15 Mei 2023.
Imam menyebut, ekspor nonmigas April 2023 mencapai USD18,03 miliar, turun 18,33 persen dibanding Maret 2023, demikian juga turun 30,35 persen jika dibanding ekspor nonmigas April 2022.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-April 2023 mencapai USD86,35 miliar atau turun 7,61 persen dibanding periode yang sama pada 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD81,08 miliar atau turun 8,62 persen.
Penurunan ekspor nonmigas
Adapun penurunan terbesar ekspor nonmigas April 2023 terhadap Maret 2023 terjadi pada komoditas logam mulia dan perhiasan/permata sebesar USD573,4 juta (52,30 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar USD166,8 juta (26,16 persen).Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-April 2023 turun 12,89 persen dibanding periode yang sama 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 10,86 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 8,44 persen.
Ekspor nonmigas terbesar
Ekspor nonmigas April 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD4,62 miliar, disusul Amerika Serikat USD1,57 miliar dan India USD1,54 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,92 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,16 miliar dan USD1,44 miliar.Sementara itu, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 59,37 persen menjadi USD89,6 juta dan ekspor gas 7,95 persen menjadi USD667,2 juta, sedangkan ekspor hasil minyak naik 27,74 persen menjadi USD501,9 juta.
Imam menyebut, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari-April 2023 mencapai USD86,35 miliar atau turun 7,61 persen dibanding periode yang sama 2022. Sementara ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD81,08 miliar atau turun 8,62 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News