Head of Katadata Insight Center (KIC), Adek Media Roza mengatakan e-commerce di Indonesia diproyeksikan masih terus bertumbuh hingga 21 persen di 2025. Dari hasil riset, produk yang paling dicari dan dibeli di industri e-commerce, yakni fesyen dan aksesoris.
Untuk kanal dan promo belanja preferensi konsumen, yaitu marketplace sebesar 85,6 persen, serta diikuti social commerce dan website brand. Promo menjadi alasan utama konsumen menggunakan marketplace.
"Strategi omnichannel membantu brand meningkatkan penjualan dan menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam. E-commerce enabler seperti SIRCLO membantu brand menjadi omnipresent melalui integrasi dengan beragam industri,” ujar Adek dalam diskusi panel virtual bertema, 'Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel', Rabu, 27 Oktober 2021.
Sementara itu, Komisaris SIRCLO Triawan Munaf mengatakan 74,5 persen konsumen tetap berbelanja secara offline dan online saat pandemi. Namun, secara keseluruhan konsumen lebih banyak berbelanja online.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019 itu menjelaskan pentingnya menerapkan strategi omnichannel. Menurut dia, strategi omnichannel sangat tepat diterapkan di masa pandemi dan seterusnya.
Brand dinilai membutuhkan strategi yang mengintegrasikan sumber daya offline dan online. Konsumen di Asia Tenggara mulai menuntut adanya pengalaman berbelanja yang seamless di setiap platform.
"Dengan demikian, strategi omnichannel menjadi solusi untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang konsisten serta dipersonalisasi," kata Triawan.
Baca: Industri E-Commerce Bersaing Sengit, Ini 5 Pemain Besar di Indonesia
Strategi omnichannel, menurut Triawan, sudah paripurna. Pasalnya, strategi ini menggabungkan kanal online dan offline mulai dari pembayaran, touch point penjualan, fulfillment dan investaris, logistik dan pengiriman, ERP, serta pelanggan.
Dia memprediksi pada 2022, e-commerce di Indonesia akan bergerak bersama-sama dengan toko offline. Akses berbelanja online juga akan terdistribusi dengan lebih merata dari daerah Jawa maupun luar Jawa.
"Tidak dipungkiri, masa depan retail di Indonesia akan menjadi sebuah gabungan antara kanal belanja online dan offline," ujar dia.
Di sisi lain, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dituntut berpikir konstruktif agar produk-produk lokal bisa berkembang dengan cepat. Para pelaku UMKM lokal sudah sangat tahu kompetisi pasar, sehingga mereka berlomba-lomba membuat keunikan produk.
Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, sangat penting bagi UMKM di Indonesia untuk gencar go digital dan memanfaatkan peluang yang menunggu di pasar lokal maupun internasional. Asisten Deputi Ekonomi Digital Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Edwin Manansang, menjelaskan upaya pemerintah dalam membantu UMKM dilakukan melalui dua pendekatan.
Pertama, menguatkan ekosistem UMKM, seperti memudahkan perizinan, memberikan insentif perpajakan, sertifikasi produk, serta memudahkan akses terhadap pasar, pembiayaan, dan bahan baku. Kedua, penguatan ekosistem e-commerce.
"Pemerintah akan terus menciptakan iklim usaha yang adil, membuat aturan soal pembayaran digital, logistik, menyiapkan infrastruktur digital dan lain-lain. Satu hal yang tidak kalah penting adalah memperluas literasi digital dan membentuk mindset yang benar dari para pengusaha," jelas Rizal.
Rizal mengapresiasi peran setiap pemain ekosistem e-commerce dalam negeri, termasuk SIRCLO, yang mempercepat proses digitalisasi. Menurut dia, agar brand mampu menghadirkan pengalaman omnichannel yang optimal kepada konsumen, brand butuh ekosistem e-commerce yang kuat dan terukur, yang dapat difasilitasi oleh kemampuan e-commerce enabler, seperti SIRCLO Commerce untuk mengintegrasikan berbagai kanal dan platform, dan mengelolanya secara efektif.
Founder dan CEO SIRCLO Brian Marshal mengatakan kata kunci dalam dunia digital adalah keterbukaan informasi dan data. Semua harus bisa terukur secara transparan dan memiliki standar.
"Melalui laporan riset e-commerce yang SIRCLO luncurkan dengan dukungan Katadata Insight Center, diharapkan para penyedia platform dapat membudayakan riset dan membaca data untuk mengambil langkah ke depan, agar perekonomian Indonesia semakin maju," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News